Ahad 07 Oct 2012 11:20 WIB

Membongkar Jaringan Joki Hajar Aswad (2-Habis)

Rep: Heri Ruslan dari Makkah/ Red: Dewi Mardiani
Kabah
Foto: Musiron/Republika
Kabah

REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Seksi Pengamanan Daerah Kerja Makkah, Letkol Jaetul Muchlis, mengungkapkan, di balik praktik para joki Hajar Aswad itu ada gembongnya. ''Kami akan tangkap gembongnya. Mereka yang kita tangkap itu cuma kacungnya saja,'' tuturnya.

Setiap joki Hajar Aswad yang ditangkap itu diwajibkan mencari 10 pelaku joki lainnya. Mereka menandatangani kesepakatan untuk membantu petugas haji Indonesia untuk membongkar jaringan joki Hajar Aswad itu. ‘’Kita wajibkan mereka untuk melapor setiap hari.’’

Pihaknya mengaku geram dengan tindakan para joki Hajar Aswad yang kerap memeras jamaah haji Indonesia. ''Jika mereka melanggar kesepakatan, kami akan menyerahkan kepada kepolisian Arab Saudi,'' paparnya.

Ternyata,  tak cuma laki-laki yang menjadi joki Hajar Aswad. Petugas juga menemukan fakta di lapangan, ada perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang menjadi joki. ‘’Tetapi untuk menangkapnya sangat sulit. Kalau berteriak, malah petugas yang disalahkan,’’  papar  Jaetul Muchlis. Pihaknya yakin bisa menangkap gembong joki Hajar Aswad yang biasa memeras jamaah tersebut.

Misi Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Makkah tak dilengkapi dengan petugas pengamanan perempuan. Petugas pengamanan perempuan hanya ditempatkan di Masjid Nabawi, Madinah.

Jaetul menuturkan, hingga saat ini, pihaknya baru menelima satu laporan dari jamaah yang menjadi korban Joki Hajar Aswad. Jamaah itu dimintai uang sebesar Rp 300 riyal. Namun, korban hanya membawa uang sebesar 200 riyal.

‘’Saya kira banyak jamaah yang jadi korban pemerasan. Namun, mereka tak melapor karena merasa malu,’’ imbuh Subagio. Menurut dia, tak sulit untuk mengidentifikasi orang yang berprofesi sebagai joki.

‘’Biasanya, mereka sering kumpul di dekat air zamzam seusai operasi. Di situ mereka membagi-bagikan uang,’’ tutur Subagio.  Menurut dia, dalam aksinya para joki itu bekerja dalam kelompok kecil, minimal tiga orang. Targetnya, kebanyakan wanita.

Menurut dia,  dalam menjalankan aksinya para joki itu sering berlaku kurang ajar kepada kaum wanita. ‘’Biasanya mereka memeluk jamaah haji wanita yang ingin mencium Hajar Aswad. Ini kan sudah pelecehan seksual,’’ tutur dia.

Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat, mengimbau agar jamaah calon haji menghindari joki Hajar Aswad. Ia meminta agar para jamaah mengabaikan tawaran para joki tersebut.

‘’Mencium Hajar Aswad itu sunnah, bukan rukun dan wajib haji,’’ kata dia. Jamaah juga tidak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad, terlebih Masjidil Haram sudah sangat dipenuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement