REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Suhu udara di Tanah Suci, pada Jumat (5/10), mencapai 42 derajat celcius.
"Jamaah disarankan untuk banyak mengonsumsi air minum. Minimal segelas per jam," ujar Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia, dr Agus Widiyatmoko, SpPD. Kekurangan cairan dalam cuaca yang ekstrem bisa mengakibatkan dehidrasi.
Apalagi, tingkat kelembaban udara di kota Makkah pada Jumat (5/10) hanya 19 persen. Artinya, kata dia, kandungan air dalam udara hanya sekitar 19 persen. Padahal, kelembaban udara di Indonesia mencapai 80 persen.
Ia menyarankan agar jamaah haji membawa semprotan air. Untuk meningkatkan kelembaban udara, kata dia, jamaah diminta untuk menyemprotkan air ke masker yang digunakannya.
Jumlah jamaah yang sudah tiba ke kota Makkah hingga Jumat (3/10), sudah mencapai 31.320 orang yang berasal dari 50 kloter.
Berdasarkan pantauan Republika Online di sekitar Masjidil Haram, jamaah haji Indonesia sudah mulai memenuhi kawasan Masjidil Haram. Jamaah dari berbagai negara juga sudah memenuhi kota Makkah.