Ahad 09 Sep 2012 10:38 WIB

Ustadz Bachtiar Nasir Masuk Penjara Grobogan Bali

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Heri Ruslan
Pimpinan AQL (Ar-Rahman Qur'anic Learning) Center Ustadz Bachtiar Nasir (berdiri dan bergamis) tengah memotivasi para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Grobogan Denpasar Bali untuk meninggalkan kejahatan dan berubah kepada kehidupan yang lebih ba
Foto: damanhuri zuhri/republika
Pimpinan AQL (Ar-Rahman Qur'anic Learning) Center Ustadz Bachtiar Nasir (berdiri dan bergamis) tengah memotivasi para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Grobogan Denpasar Bali untuk meninggalkan kejahatan dan berubah kepada kehidupan yang lebih ba

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Ada yang menarik dalam lawatan dakwah Pimpinan Ar-Rahman Qur'anic Learning (AQL) Center Ustadz Bachtiar Nasir di Bali pasca Ramadhan dan Idul Fitri. Begitu tiba di Bandara Ngurah Rai dan Hotel Aston Denpasar, Ustadz BN, begitu alumni Universias Islam Madinah Arab Saudi ini akrab disapa, langsung menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Grobogan Denpasar Bali.

Tak hanya menyapa para warga binaan Lapas Grobogan dengan menyampaikan khutbah Jumat, Ustadz BN pun mengajak bicara dari hati ke hati sambil berdiskusi dengan para jamaah usai shalat Jumat.

Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang warna putih dibalut gamis warna biru dan sorban berwarna merah serta peci hitam, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini mengajak ratusan warga Lapas Grobogan yang Jumat itu kebanyakan mengenakan baju koko putih untuk senantiasa bersabar dan tetap bertawakal, serta memohon ampun kepada Allah, agar dihapuskan segala dosa atas kesalahan yang pernah dilakukan.

''Anda adalah orang-orang yang terhomat dan mulia jika Anda senantiasa berada dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Orang yang terhormat dan mulia bukanlah orang kaya atau memiliki jabatan yang tinggi, tapi orang terhormat dan mulia adalah orang yang membuka dirinya bersungguh-sungguh bertakwa kepada Allah saja. Jadi, ukuran orang terhormat dan mulai bukan karena sedang di penjara atau di luar penjara, tapi ukurannya apakah dia mau mengubah dirinya atau tidak?'' tandas Ustadz BN dalam khutbah Jumatnya.

 

Ustadz BN yang datang ke Lapas Grobogan karena rasa cintanya yang tinggi kepada para penghuni Lapa mengungkapkan, ''Insya Allah kalau Anda mau menerimanya,  masjid ini akan menjadi yang tempat sangat indah untuk merasakan puncak kemerdekaan Anda. Anda bisa membahagiakan kedua orang tua Anda di luar sana. Anda sebetulnya cuma sial saja. Siapa di dunia ini orang yang tidak punya kesalahan dan dosa? Seandainya ustadz-ustadz, pejabat mau pun presiden dibongkar kesalahannya oleh Allah, mungkin mereka sudah terlebih dulu masuk penjara.''

Ustadz BN kemudian mengungkapkan bagaimana seorang yang normal, orang suci, orang terhormat yaitu al karim ibnul karim ibnul karim ibnul karim (orang mulia, dari ayah yang mulia, dari kakek yang mulia dan dari buyut yang mulia), yaitu Yusuf bin Ya'qub, bin Ishak bin Ibrahim, orang tiga lapis keturunannya adalah anak nabi, justru menginginkan masuk penjara dari pada mengikuti keinginan orang-orang di luar penjara. Buat Yusuf alaihissalam, penjara menjadi tempat suci bagi Yusuf alaihissalam. ''Yusuf setelah keluar dari penjara memangku jabatan perbendaharaan, menjadi orang yang sangat terhormat dan berkuasa di Mesir,'' ungkap Ustadz BN.

Mentadabburi kisah Nabi Yusuf as, Ustadz BN mengingatkan agar para warga binaan Lapas, tetap hanya berharap kepada Allah saja untuk bisa cepat keluar dari penjara tersebut. Karena, jelasnya, Nabi Yusuf pernah berharap kepada temannya supaya cepat dibebaskan dari penjara, namun justru ditambah masa tahanannya selama tujuh tahun oleh Allah. Lantaran Nabi Yusuf pernah bergantung pada mahluk selain Allah SWT. “Jadi, selayaknya memang hanya kepada Allah-lah kita berharap dan bergantung, karena cuma Dia yang bisa memerdekakan hidup kita,” tandasnya.

Dalam tausiyah interaktifnya usai shalat Jumat, alumni Pondok Modern Gontor Ponorogo ini mengajak para warga binaan Lapas Grobogan untuk kembali kepada Allah dengan rajin membaca Al Qur’an, agar penjara tempat mereka dibui justru menjadi 'surga' di dunia. “Insya Allah, dengan memperbanyak membaca ayat-ayat Al Qur'an serta berzikir dan bershalawat, kita akan mendapat pula surga-Nya Allah di akhirat kelak,” ujarnya.

Dengan mengambil contoh mantan seorang pimpinan Lapas yang karena kesalahannya sekarang menjadi tahanan di Lapas yang pernah dipimpinnya, Ustadz BN mengungkapkan,, justru dia sekarang malah bersyukur. Pasalnya, dengan status barunya sebagai tahanan, jiwanya sekarang lebih tenang setelah dekat dengan Allah karena bisa banyak membaca Al Qur’an di dalam penjara.

Dalam kesempatan tanya-jawab dengan para tahanan, Ustadz BN sempat bertauisyah dengan bahasa Inggris, ketika menjawab pertanyaan  Ghuram seorang narapidana asal Inggris yang terjerat kasus Narkoba. Ketika ditanya apakah dosa mengkonsumsi minuman keras sama hukumnya dengan mengkonsumi narkoba, Ustadz BN dengan tegas menjelaskan secara fiqih sama besar dosanya. “Karena menuman keras dan narkoba sama-sama berdampak menghilangkan akal sehat manusia, karenanya diharamkan dalam Islam,” tegasnya.

Dalam acara yang diawali dengan makan siang yang merupakan sumbangan dari para pengurus dan anggota Ar-Rahman Bali yang melakukan safari dari masjid ke masjid setiap Jumat dengan menyebar ratusan nasi bungkus, Ustadz BN sempat menjelaskan tentang rumus menjadi orang sukses di dunia yang sesungguhnya. Yaitu bukan orang yang banyak uang, punya mobil mewah dan rumah mewah. Ini salah besar!

“Jadilah Anda orang sukes sejati yang nyata dengan hanya takut pada ancaman neraka-Nya Allah dan hanya berharap pada surga-Nya Allah,” tandasnya seraya menambahkan, “Kalau Anda hanya berharap pada cinta-Nya Allah di dalam penjara ini,  istri dan anak Anda di rumah akan setia dan bangga pada Anda. Jika Allah sudah jatuh cinta pada hamba-Nya yang juga mencintaiNya, Ia akan menugaskan para malaikat-Nya untuk menjaga dan memberi rezeki orang yang Anda kasihi di rumah.”

Di akhir tausiyahnya, Ustadz BN menegaskan, sebenarnya orang-orang yang berada di luar penjara belum tentu sebagai orang yang merdeka secara hakiki. Melainkan, mereka orang-orang yang terpenjara karena mengikuti hawa nafsunya. “Selamat datang di dunia bebas sesungguhnya walau Anda berada di penjara dunia ini, karena Anda hanya takut pada siksa-Nya Allah,” tandas Ustadz BN memotivasi para penghuni Lapas Grobogan, Denpasar-Bali.

Dalam kesempatan berda’wah selama empat hari; Jumat-Senin, 7-10 September 2012 bersama AQL Bali, Ustadz Bachtiar Nasir juga sempat mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Istiqomah, Denpasar,  Kuliah Subuh di Masjid At-Taqwa Polda Bali, memberikan materi pada Workshop Tadabbur Qur’an dan  Khalifa Club Bali di Hotel Aston Denpasar, mengisi Kuliah Subuh di Masjid Baitul Makmur Komplek Perumnas Monang-Maning, Denpasar, mengisi Majelis Tadabbur Qur’an di Masjid Agung Sudirman lingkungna Pandam Udayana serta menghadiri Silaturrahim MUI Prov. Bali dan terakhir mengisi Kuliah Subuh di Masjid Ali Harits Senin pagi sesaatu sebelum meninggalkan Denpasar Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement