Jumat 24 Aug 2012 21:20 WIB

Mengenal Tokoh-Tokoh Persis (5-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
KH A Hassan, salah satu guru utama Persis.
Foto: blogspot.com
KH A Hassan, salah satu guru utama Persis.

KH Abdul Latief Muchtar

Dilahirkan di Garut pada 7 Januari 1931 dari pasangan H Muchtar dan Hj Memeh.

Sejak kecil, KH Abdul Latief Muchtar sudah bersentuhan dengan Persis hingga akhirnya menjadi Ketua Umum Persis, menggantikan KH E Abdurrahman yang wafat.

Jika Persis kini tampak low profile, itu semua tidak lepas dari kepemimpinan KH Abdul Latief. Pada masa kepemimpinannya, Persis berjuang menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat pada masanya yang lebih realistis dan kritis.

Pada masa awal jabatannya sebagai Ketua Umum Persis, KH Abdul Latief dihadapkan pada keguncangan jamaah Persis karena adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 yang menuntut semua organisasi kemasyarakatan (ormas) di Indonesia mencantumkan asas tunggal Pancasila sebagai asas dalam anggaran dasar organisasinya.

Persoalan asas tunggal ini dihadapi dengan visi dan pemikiran KH Latief yang akomodatif. Ia mencoba menjembatani persoalan ini dengan baik.

Dalam bidang jam’iyyah (organisasi), KH Latief bertekad menjadikan organisasi Persis makin terbuka (inklusif). Persis harus mampu diterima semua kalangan, tanpa ada kelompok yang merasa takut dengan keberadaannya.

KH Latief bercita-cita mengembangkan objek dakwahnya ke lingkungan kampus. Baginya, kampus adalah lembaga intelektual yang harus dirangkul dan diisi dengan materi dakwah yang tepat.

Karena itulah, ia mendukung sepenuhnya pembentukan organisasi otonom mahasiswa Persis di berbagai perguruan tinggi dalam satu wadah Himpunan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswi Persis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement