Jumat 24 Aug 2012 14:24 WIB

Diskriminasi dan Kebencian Jadi Pertimbangan Muslim AS Ikut Pemilu

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Muslim AS
Foto: islamicblog.co.in
Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Masalah diskriminasi dan islamofobia menjadi pertimbangan Muslim AS dalam menggunakan hak suaranya dalam pemilu presiden AS 2012. Banyak warga Muslim AS yang akhirnya tidak menggunakan hak suaranya lantaran merasa terpinggirkan.

Padahal, hak suara yang dimiliki komunitas Muslim merupakan kesempatan bagi mereka untuk melawan diskriminasi dan kebencian tersebut. Karena itu, organisasi Islam Amerika sedari awal mendorong komunitas Muslim untuk mengunakan haknya.

Baru-baru ini, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menggandeng Komite Anti Diskriminasi Amerika-Arab (ADC) guna memberdayakan dan meningkatkan kapasitas pemilih Muslim dalam pemilu presiden AS 2012.

"Pemberdayaan politik minoritas hanya dapat dicapai melalui keterlibatan positif masyarakat, yakni dengan membangun koalisi antar komunitas minoritas lainnya," papar Kordinator urusan pemerintahan CAIR, Robert McCaw, seperti dikutip onislam.net, Jumat (24/8).

Sebagai implementasi kerjasama itu, keduanya telah bekerjasama terkait dengan pendaftaran para pemilik hak suara, menggelar diskusi tentang para calon dan aktivitas lainnya.

"Beberapa pekan terakhir diskriminasi dan kebencian masih bermunculan di negeri ini. Hanya melalui kemitraan tersebut, kalangan Muslim dapat melawan kebencian dan fanatisme berlebihan," ucapnya.

Sejak Desember 2011, CAIR telah melaksanakan kampanye "Vote Muslim". Kampanye ini bertujuan memberdayakan Muslim Amerika untuk aktif berpatisipasi dalam pemilihan presiden. Hal itu dilakukan mengingat kebanyakan Muslim AS merasa terpinggirkan dan menjadi bulan-bulanan kampanye negatif selama pemilu baik yang dilakukan partai Republik atau Demokrat.

sumber : onislam.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement