Ahad 19 Aug 2012 09:45 WIB

Geliat Perdagangan Picu Pertumbuhan Muslim Cina

Muslim Cina
Muslim Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penganut Islam di Kota Yiwu, barat daya Shanghai, hanyalah segelintir orang pada sepuluh tahun lalu. Tapi, kini jumlah Muslim Yiwu mencapai 35.000 orang.

''Ini sungguh spektakuler,'' kata imam masjid, Aisin-Gioro Baoquan, kepada harian The National.

Baoquan mengatakan aktivitas perdagangan yang membuat jumlah Muslim Yiwu berkembang pesat. Sebagai pusat industri, Kota Yiwu menjadi pusat penjualan barang-barang produk Cina. Hal tersebut memikat pedagang-pedagang Arab dan Asia Selatan yang membeli produk Cina untuk dijual ke luar negeri.

Hal tersebut secara tidak langsung menarik Muslim Cina dari Hui dan minoritas Uighur Turki untuk menetap dan mencari nafkah di Kota Yiwu. Mereka bekerja di restauran, menjadi asisten pelayan toko, atau bekerja sebagai penerjemah.

Itu mengubah kota Yiwu menjadi pusat Islam di Cina timur. Kota tersebut kini memiliki penduduk Muslim sebanyak 35.000 orang yang kebanyakan berasal dari luar negeri terutama negara-negara Arab.

''Ini benar-benar sebuah perpaduan antara perdagangan dan kehidupan agama,'' kata Baoquan yang merupakan anggota minoritas Manchu Cina. ''Ini sungguh unik.''

Pada awal 2000an, sebanyak 100 Muslim Yiwu harus menyewa sebuah kamar hotel untuk shalat berjamaah. Selang empat tahun kemudian, populasi mereka bertambah dan otoritas setempat memberikan bekas pabrik sutra sebagai tempat ibadah.

Pada lima tahun kemudian, pekerjaan pembuatan masjid mulai dilakukan dengan menelan biaya 25 juta yuan.

''Sekarang kami memiliki masjid megah yang menjadi tempat kami berlabuh,'' kata Li Zihong (41), seorang pemilik restauran Muslim dan vice chairman Komite Islam Yiwu. ''Ini memberikan kami rasa memiliki.''

sumber : www.onislam.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement