Senin 13 Aug 2012 13:33 WIB

Para Penguasa Umayyah (2-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
 Kota Damaskus, Suriah, pusat kekuasaan Dinasti Umayyah.
Foto: albumislam.com
Kota Damaskus, Suriah, pusat kekuasaan Dinasti Umayyah.

Abdul Malik bin Marwan: (73-86 H/692-705 M)

Ia diangkat menjadi penguasa kelima Dinasti Umayyah menggantikan ayahnya Marwan bin Hakam yang wafat.

Pada masa pemerintahan Muawiyah, dia diangkat menjadi gubernur Madinah. Ketika memangku jabatan tersebut, usianya masih terbilang muda, 16 tahun.

Sebelum menjadi khalifah, dia dikenal sebagai sosok yang zuhud dan fakih dan dianggap sebagai salah seorang ulama Madinah. Dia ikut dalam penaklukan-penaklukan yang terjadi di Afrika pada tahun 41-45 H.

Abdul Malik adalah khalifah pertama dalam Islam yang membuat mata uang sendiri pada tahun 76 H/695 M. Dia juga berhasil membangun kembali Masjid Al-Aqsha dan urusan administrasi negara diwajibkan dalam bahasa Arab. Dia memerintah secara legal selama 13 tahun sebelum akhirnya meninggal pada tahun 86 H/705 M.

Umar bin Abdul Aziz: (99-102 H/717-720 M)

Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz terbilang sebagai masa kegemilangan umat Islam. Khalifah kedelapan Dinasti Umayyah ini lebih fokus pada pembangunan di dalam negeri.

Ketika dinobatkan sebagai khalifah, dia menyatakan bahwa memperbaiki dan meningkatkan negeri yang berada dalam wilayah Islam lebih baik daripada menambah perluasannya. Ini berarti bahwa prioritas utama adalah pembangunan dalam negeri.

Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat, dia berhasil menjalin hubungan baik dengan golongan oposisi, seperti Syiah. Dia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Pajak diperingan serta kedudukan Mawali (orang-orang non-Arab) disejajarkan dengan Muslim Arab.

Selain itu, Umar bin Abdul Aziz tercatat sebagai seorang khalifah yang terkenal dengan kejujuran dan kealimannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement