REPUBLIKA.CO.ID, Menurut catatan sejarah, baru pada 1894 Muslim di Navua menggelar penyembelihan hewan kurban pertama dan mengadakan shalat Idul Adha bersama di rumah seorang warga Muslim. Saat itu, di wilayah tersebut belum ada bangunan masjid. Masjid pertama di Navua, Fiji, berdiri pada 1900 M.
Dua tahun kemudian, masjid kedua berdiri di Labasa, Fiji. Hingga 1908, di negara itu terdapat sekitar 4.000 Muslim. Mereka tersebar di pulau-pulau kecil seantero Fiji dan hanya 70 orang yang menetap di Suva, Ibu Kota Fiji. Saat itu, belum ada sekolah dan masjid di sana.
Muslim Fiji mendirikan organisasi Muslim pertama, baru setingkat distrik, tahun 1909. Saat itu, mereka mendirikan semacam komisi pendidikan untuk pengajaran agama bagi anak-anak mereka yang mereka sebut Urdu. Di sinilah baca tulis huruf Arab pertama kali diajarkan.
Pada 1915, Anjuman Hidayat ul-Islam mengirimkan petisi kepada pemerintah. Mereka meminta agar urusan pernikahan dilakukan oleh seorang kadi yang secara formal diakui oleh Pemerintah Suva. Pada 1919, keberadaan organisasi Muslim sewilayah Fiji mulai digagas.
Adalah The Anjuman-e-Islam yang menjadi cikal bakal Liga Muslim Fiji. Mereka secara intensif mengajak kelompok Muslimin di beberapa wilayah untuk membentuk organisasi yang akan menjadi payung kaum Muslim Fiji. Pada 31 Oktober 1926 di Masjid Jami Toorak, mereka memproklamasikan berdirinya Liga Muslim Fiji. Ketuanya adalah Abdul Azis Khan, imigran asal India yang menjadi pebisnis sukses di Fiji.