Jumat 27 Jul 2012 19:59 WIB

Foke Buka Pelatihan Dai

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) melayani penukaran kupon untuk sembako pada pembukaan Pasar Murah di Jakarta.
Foto: Antara/Daniel Ari Purnomo
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) melayani penukaran kupon untuk sembako pada pembukaan Pasar Murah di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon incumbent putaran kedua Pemilukada DKI 2012 , Fauzi Bowo yang biasa dipanggil Foke membuka Pelatihan Dai dan Daiyah Nahdlatul Ulama (NU) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (27/7).

Di saat Foke menyampaikan sambutan, spanduk tema berukuran 6 x 2 meter yang terpampang di belakang podium terlepas sebagian. Sontak saja perhatian para dai dan daiyah terpecah.

Tak lama Ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) Zaky Mubarak mencoba membetulkan spanduk yang terlepas. Namun tidak berhasil malah bagian spanduk yang lepas semakin besar.

Melihat hal itu, Foke pun berceletuk, "Kejadian kayak gini nih bikin reseh. Kalau kayak begini, saya bilang serahkan pada ahlinya. Kalau bukan ahlinya ya jadi begini nih," katanya sambil tertawa kecil.

Lalu, seorang lainnya datang membawa palu dan paku untuk membetulkan posisi spanduk yang nyaris tercopot di dinding tersebut. Melihat itu, Foke mengeluarkan komentar yang menyentil, "Bener aja tuh, kalau diserahkan ahlinya yang ngerjain (pasang spanduk), pasti cepet beres," imbuhnya yang disambut tawa peserta yang hadir.

Setelah itu, Foke menceritakan bagaimana perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Jakarta. Ia menegaskan dalam setiap tahapan perkembangan Islam kalau umat tidak dapat menjaga ukhuwah, maka bisa dijadikan celah untuk melemahkan Islam.

Hal ini harus jadi renungan ke depan dan sangat relevan dengan tema yang diambil yaitu Ahlussunah Wal Jama'ah Sebagai Landasan Karakter Bangsa. Sehingga Dai dan daiyah tentu diharapkan menjadi kontributor utama untuk kembali menjayakan Islam dan menjadi benteng bagi perkembangan ajaran Islam.

"Saya harapkan, para dai dan daiyah ke depan tetap menjadi mitra saya sebagai pemimpin kota Jakarta. Pak Slamet bercerita pada saya saat melewati beberapa masjid hari ini. Hampir semua khotib mengutip surat Al Maidah dan Al Imron ayat 28. Memang suasana itu sedang mewarnai kota Jakarta. Saya tidak mau mengulangi ayat ini, nanti disalahartikan," ujarnya.

Usai memberikan sambutan, Foke menegaskan kedatangan ke kantor PBNU diundang oleh LDNU. Pasalnya dirinya merupakan anggota penasihat NU. "Saya dicomot, di tengah jalan diminta Ketua Umum PBNU untuk hadir dalam pelatihan ini. Saya tidak siap untuk berbicara, tapi harus berbicara," ungkapnya.

Foke mengakui beberapa pihak mempertanyakan kegiatan shalat jumat di Koja, Jakarta Utara, Jumat (27/7) siang. Padahal, shalat Jumat bersama warga merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan sejak menjadi wakil gubernur hingga menjadi gubernur.

"Tugas saya sebagai gubernur merupakan bagian saya bersilahturahmi bersama warga. Saya selama ini menunaikan shalat Jumat bersama berkeliling Jakarta," kilahnya.

Saat ditanya apakah kedatangan dirinya untuk meminta dukungan kepada keluarga besar PBNU, Foke membantah rumor tersebut. "Bukan, saya bukan meminta dukungan. Sejak dulu saya sudah NU," tegasnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement