Kamis 01 Sep 2022 19:35 WIB

Pemprov Sulawesi Tengah Minta Dai dan Imam Bantu Rawat Kerukunan

Dai dan imam diharapkan bantu merawat kerukunan lewat dakwah.

Umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (2/5/2022). Pemprov Sulawesi Tengah Minta Dai dan Imam Bantu Rawat Kerukunan
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (2/5/2022). Pemprov Sulawesi Tengah Minta Dai dan Imam Bantu Rawat Kerukunan

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah meminta para dai dan imam membantu membangun dan merawat kerukunan antarumat beragama.

"Dai dan imam yang dikader oleh DMI Sulteng diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah, utamanya dalam membangun kerukunan antarumat beragama," kataKepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Pemprov Sulawesi Tengah Awaludin saat membacakan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura pada peluncuran pelatihan imam dan dai, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga

Pada acara peluncuran imam dan dai yang diselenggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Tengah tersebut, dia mengatakan bahwa pemerintah provinsi menjadikan upaya pembangunan kerukunan umat beragama sebagai salah satu prioritas pembangunan.

Para dai dan imam diharapkan bisa membantu pemerintah membangun dan merawat kerukunan masyarakat melalui dakwah mereka. "Keteladanan yang baik harus diberikan kepada masyarakat dengan dakwah yang menyejukkan," kata dia.

Dia juga berharap pelatihan yang diselenggarakan oleh DMI bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasan para dai dan imam yang mengikutinya.

Pelatihan bagi imam dan dai yang diselenggarakan oleh DMI Sulawesi Tengah meliputi pemaparan materi tentang fiqih, pembacaan Al Quran yang benar dan baik, hafalan Al Quran, wawasan keislaman, perbandingan mazhab, serta adab menyikapi perbedaan.

Sekretaris Pengurus Wilayah DMI Provinsi Sulawesi Tengah Muchtar Ibnu Masud mengatakan, DMI juga mengundang perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kepolisian Daerah, dan Komando Resor Militer untuk menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan dan keindonesiaan dalam pelatihan bagi dai dan imam.

Ia mengemukakan selanjutnya para imam dan dai yang telah mengikuti pelatihan akan digabungkan dalam satu komunitas alumni agar bisa bertukar informasi dan pengalaman mengenai kegiatan dakwah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement