Selasa 17 Jul 2012 18:03 WIB

Faith: Saya Masih akan Terus Belajar Islam (1)

Muslimah
Foto: .
Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, Kisah ini telontar dalam obrolan ringan dan spontan di Bandara Doha, Qatar, Sabtu (14/7) saat menunggu jadwal penerbangan berikut ke Jakarta. Seorang wartawan dari satu negara di Afrika menuturkan pengalamannya saat beralih menjadi muslim, siapa yang menginspirasinya hingga kondisinya saat ini

Awalnya wanita enerjik itu menolak permintaan agar kisahnya yang menarik itu ditulis. Namun setelah dua tiga kali menerima upaya 'pemaksaan' ia pun bersedia dengan catatan, nama dan asal negara tidak diungkapkan. "Saya sangat peduli dengan privasi. Ini sebenarnya urusan pribadi tetapi baiklah, jangan sebut nama dan asal negara saya." Kesepakatan dicapai dan berikut adalah

Wanita berusia 40 tahun itu, sebut saja Faith, dilahirkan dalam keluarga Katholik Ortodoks di sebuah negara di Afrika. Kehidupan berjalan apa adanya hingga suatu saat ia mengenal penulis dan pembicara teranama Afrika Selatan kelahiran India, Ahmad Hoosen Deedat.

Pria yang dikenal Ahmad Deedat ini dikenal sebagai pendakwah muslim yang kerap terlibat debat dengan penginjil Kristiani. "Saya berteman baik, bahkan ketika saya menikah, Ahmad Deedat kami undang dan datang ke pesta saya," tutur Faith.

Saat itu ia sudah mulai menekuni dunia Jurnalistik. Kerap berdiskusi dengan Ahmad Deedat, Faith pun tertarik mendatangi masjid. "Terus terang saya ke masjid karena selain ingin tahu, juga atas undangan Ahmad Deedat," akunya.

Sejak itu ia kerap menghadiri acara-acara di masjid. "Saat itu ada tamu kristen ikut duduk mendengarkan acara di masjid dan orang-orang juga melihat kami, saya dan suami, penuh hormat, rasanya wow," tutur Faith.

Diskusi dengan Ahmad Deedat rupanya terjadi cukup intens hingga ia akhirnya pada usia 22 ia  memutuskan memeluk Islam. "Saya terpikat dengan filosofi Islam," akunya. Faith menyatakan ia murni tertarik secara intelektual. Ketika beralih menjadi muslim ia pun mengganti namanya dalam Bahasa Arab.

Setelah menjadi muslim ia tak cukup hanya memeluk agama barunya dan belajar seadanya. Bersama suaminya yang juga sama-sama memeluk Islam, Faith terbang ke Iran untuk belajar fikih dan ushuludin di salah satu pusat kajian ilmu Dunia Islam, Qom, Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement