REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sementara itu, Pimpinan Ar-Rahman Quranic Learning, Bachtiar Nasir, mengatakan orang tua harus mengikuti perkembangan anak-anaknya. Jika tidak, akan menghasilkan jurang yang sangat dalam antara anak dan orang tua.
Jika ingin menjadi orang tua yang bijaksana, kata Bachtiar, poin-poin penting yang dicontohkan Alquran adalah bersyukur pada Allah. Orang tua memandang anak adalah hikmah dan menjadi orang tua adalah anugerah.
''Namun, tak setiap orang tua saat ini siap dan bersyukur pada Allah atas hikmah anak yang mereka dapat,'' ujarnya.
Panduan menjadi orang tua bijaksana ini terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19. Di mana dalam ayat-ayat tersebut di antaranya menyebutkan apa saja ajaran-ajaran orang tua kepada anaknya.
Bahwa syirik adalah bencana besar dalam keluarga, karenanya jauhkan anak-anak dari pendidikan dan lingkungan yang syirik. "Jika diaplikasikan memang sulit, tapi bisa dimulai dengan memilih lingkungan rumah yang baik. Jadi, jika ingin membeli rumah lihat dulu tetangganya,'' saran Bachtiar.
Bachtiar juga memaparkan, bahwa pula orang tua wajib mendidik anak untuk berbuat baik pada orang tuanya agar si anak tidak dilaknat oleh Allah SWT. Untuk ini, ada dua pondasi yang harus dibangun pada anak.
Pertama, bersyukur pada Allah dan menghargai pengorbanan kedua orang tuanya. Karena itu mendidik dan menyekolahkan anak agar mereka taat pada Allah SWT.
Kedua, tidak memaksa anak dengan aturan orang tua sehingga anak menghamba pada orang tua. ''Allah yang disembah dan orang tua hanya dihormati. Hal ini tersurat dalam surat Luqman ayat 15,'' kata Bachtiar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
