REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Kementerian Agama (Kemenag) RI, meminta agar program Gerakan Maghrib Mengaji digalakkan oleh masyarakat ummat Muslim di negara ini terlebih lagi di Provinsi Sulawesi Barat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Islam Kemenag RI, H Abd Djamil saat berada di Kota Pasangkayu, Mamuju Utara, Sabtu. Menurut dia, program Maghrib Mengaji harus digalakkan ditengah tergerusnya nilai-nilai kehidupan ummat beragama.
"Anak-anak kita sekarang ini semakin memprihatinkan. Nyaris waktu hanya dihabiskan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Kondisi inilah yang memicu banyaknya anak-anak terjerumus atau terpengaruh dengan situasi lingkungan dan bahkan celakanya sebagian anak-anak terjebak dalam gerakan terorisme," katanya.
Karena itu, untuk menghindari anak-anak terjebak dengan kondisi lingkungan maka harus dibekali agar anak-anak menyempatkan diri mengaji selepas Maghrib.
"Bukan hanya anak-anak yang harus mengaji selepas Maghrib. Tetapi, para orang tua pun harus memulainya agar anak-anak turut mengikuti kegiatan Maghrib Mengaji," ucapnya.
Untuk bisa mendukung suksesnya program Maghrib Mengaji, kata dia, maka perlu dilakukan pembiasaan untuk rutin melaksanakan pengajian selepas Maghrib.
Karena itu, kata dia, jajaran Kemenag dimana pun berada untuk berada pada lini terdepan untuk mendukung suksenya program Magrib Mengaji.
"Momentum pelaksanaan MTQ tingkat provinsi Sulbar bisa menjadi tonggak awal untuk membumikan kitab suci Alquran," ungkapnya.
Djalil menyampaikan, jika masyarakat rutin melaksanakan Maghrib Ngaji maka upaya menutup celah masuknya pikiran-pikiran atau ajaran sesat ke masyarakat akan bisa teratasi dengan baik.