REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Penominasian band hard metal asal Norwegia, Taake, dalam acara penganugerahan musik telah mematik api kontroversi. Ini lantaran Taake dalam lirik-liriknya cenderung anti-Islam dan melecehkan Nabi Muhammad.
"Saya kira Taake terlalu frontal pada liriknya," kata Didik Soderlind, Asosiasi Humanis Norwegia, Selasa (10/1).
Taake yang beraliran black metal ini dinominasikan dalam acara penganugerahan musik Spellemann. Mereka dinominasikan dalam kategori Album Best Metal di album terbarunya 'Noregs Vaapen'.
Hal ini menjadi kontroversial karena album 'Noregs Vaapen' berisikan lagu-lagu yang melecehkan umat Islam dan Nabi Muhammad. Salah satunya lirik dalam lagu Orkan ('Badai'). Dalam lagu tersebut, terdapat lirik "persetan dengan Muhammad dan orang Islam" dan "kebiasaan tak termaafkan". Lirik lagu diakhiri dengan,"Norwegia akan segera terbangun".
Marte Thorsby, Ketua dewan komite penghargaan Spellemann, yakin bahwa lagu adalah bagian dari kebebasan berekspresi di Norwegia. "Kami menikmati kebebasan berekspresi penuh di Norwegia. Juri spellemann tidak akan menyensornya," ujar Thorsby.
Soderlind sebaliknya menilai kebebasan tetap harus menghargai orang lain. ''Lagu ini mengkritik Islam terlalu jauh," ungkapnya. ''Padahal, ada sekitar 100.000 Muslim di Norwegia ini yang harus dihormati.''