Senin 31 Oct 2011 15:11 WIB

Visa Haji Diperjualbelikan? Ini Jawaban Pemerintah

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Siwi Tri Puji B
Dirjen PHU Kemenag RI, Slamet Riyanto
Foto: Kemenag
Dirjen PHU Kemenag RI, Slamet Riyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terbetik kabar tak sedap, ada penjualan visa haji bagi jamaah yang tak mau masuk daftar tunggu hingga bertahun-tahun. Benarkah?

Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Slamet Riyanto, menyanggah tudingan soal adanya permainan visa haji di lingkungan Kementerian Agama. Khususnya menyangkut visa haji reguler yang diubah menjadi visa non kuota.

Menurutnya, penyelenggaraan haji sudah tersistematisasi dengan baik sehingga tidak mungkin ada praktik jual-beli. “Kalau memang ada. Tunjukin oknumnya. Gentleman dong,” ujar  Slamet saat dihubungi Republika, Senin (31/10).

Dia pun menyanggah soal adanya permainan penjualan jatah calhaj yang tidak dapat berangkat karena meninggal dunia dan sakit untuk dijadikan visa haji non kuota. Pasalnya, jatah mereka akan diberikan kepada nama calhaj yang masuk daftar tunggu sebelumnya.

Slamet menduga informasi tersebut sengaja diembuskan untuk membuat resah masyarakat. Pasalnya, musim haji yang akan selesai ini makin banyak praktik penipuan. “Kasihan masyarakat dibujuk-bujuk. Ngantri lama-lama ditakut-takutin supaya lebih baik pake jalan pintas,”ujarnya.

Ikuti berita tentang haji di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement