Senin 31 Oct 2011 10:59 WIB

479 Kloter Calon Haji Indonesia Sudah Tiba di Arab Saudi

Jamaah haji Indonesia di Masjidil Haram (ilustrasi).
Foto: Republika/Siwi Tri Puji
Jamaah haji Indonesia di Masjidil Haram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Para calon haji (calhaj) Indonesia terus berdatangan ke Arab Saudi. Hingga Ahad (30/10) pukul 15.00 waktu setempat (19.00 WIB), calhaj yang tiba di Arab Saudi sebanyak 200.510 (479 kloter). Sebanyak 190.495 (471 kloter) di antaranya sudah masuk ke Makkah. 

Para calhaj reguler gelombang 1 yang sebelumnya ke Madinah terlebih dahulu, sudah bergerak ke Makkah. "Di Madinah sudah habis," ujar Kepala Seksi Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja Makkah Sahbuddin, Ahad (30/10), di Mekkah.

Data awal yang ada di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kementerian Agama menyebutkan, jumlah kloter secara keseluruhan 500 kloter. Dengan demikian, saat ini tinggal 21 kloter yang belum tiba di Arab Saudi. Semua calhaj harus sudah masuk ke Makkah paling lambat 31 Oktober 2011 pukul 24.00 waktu setempat. "Closing date tanggal 31 Oktober," ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat. 

Dari jadwal yang dirilis Kementerian Agama, 31 Oktober merupakan akhir pemberangkatan calhaj gelombang II dari tanah air ke Jeddah, Arab Saudi. Dari Jeddah, calhaj yang masuk gelombang II langsung ke Makkah.

Terpisah, Dirjen Penyelenggara Ibadah dan Umroh Slamet Riyanto mengatakan, persiapan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah cukup baik. "Informasi yang saya terima persiapannya sudah baik dan koordinasinya juga lancar," kata Slamet, Ahad. 

Untuk katering sudah dipastikan dengan prasmanan karena dinilai lebih baik. Makanan yang disajikan dalam keadaan fresh, jika dibandingkan dengan nasi kotak.

Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Mawari Edy mengatakan, persiapan puncak haji terus dilakukan. Salah satunya adalah pemeriksaan kondisi kesehatan calhaj sebelum berangkat wukuf di Arafah. "Untuk screening kami sudah mengedarkan surat kepada masing-masing dokter kloter agar mulai melakukan pemeriksaan kondisi akhir jamaah," ujar Mawari. 

Hasil pemeriksaan menjadi dasar bagi petugas kesehatan dalam memperlakukan jamaah. Pihaknya akan memilah kondisi calhaj dalam tiga kelompok, mandiri, observasi, dan tunda.

Bagi calhaj yang mengalami gangguan kesehatan, namun mampu mengobati diri sendiri akan masuk kategori mandiri. Sedangkan calhaj sakit yang membutuhkan pendampingan masuk dalam kategori observasi. 

Sementara calhaj sakit yang membutuhkan perawatan intensif, masuk kategori tunda. Calhaj yang masuk kelompok observasi dan tunda kemungkinan besar akan disafariwukufkan.

Sementara itu, seorang calhaj Indonesia dari Nanggroe Aceh Darussalam pulang sebelum wukuf di Arafah karena akan mengikuti proses pemilihan kepala daerah (Pemilukada) di daerahnya. "Dia sudah pulang ke Tanah Air dengan pesawat reguler beberapa hari lalu setelah menjelaskan alasannya kepada saya," kata Arsyad yang enggan menyebutkan nama orang tersebut.

Dia pulang karena akan mengikuti tes kesehatan sebagai salah satu syarat mengikuti Pemilukada. "Saya minta yang bersangkutan membuat surat pernyataan tertulis yang menyatakan dirinya mau pulang sesuai kehendaknya sendiri," kata Arsyad. 

Setelah membuat pernyataan selanjutnya surat disampaikan kepada PPIH lalu ke Muassasah dan ditujukan ke Kementerian Haji Arab Saudi."Jadi proses kepulangan sebelum puncak haji, panjang. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. Setelah mendapat surat persetujuan, dia boleh pulang ke Indonesia dengan menggunaklan pesawat reguler dan biaya sendiri.

Di bagian lain, calhaj yang dirawat inap di Balai Pengobatan Haji Indonesia sebanyak 97 orang dan 21 orang di rumah sakit Arab Saudi. Sedangkan yang meninggal 81 orang. Sebelumnya 77 orang. Amra bin Sambokkong dari kloter 35 embarkasi Ujung Pandang, Jumaidi bin Saimin kloter 12 embarkasi Medan, Abu Bakar bin Durahman kloter 10 Banjarmasin, dan Imansyah, SIP, MM bin Ahmad Kalen dari kloter 10 Balikpapan. 

 

 

 

sumber : mch
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement