Jumat 09 Sep 2011 14:52 WIB

Ulama AS: Sejak Dulu Komunitas Muslim Telah Menjadi Bagian dari Amerika

Rep: Agung Sasongko/ Red: Krisman Purwoko
Muslimah Amerika
Foto: muslimvillage.com
Muslimah Amerika

REPUBLIKA.CO.ID,HOUSTON--Presiden Komunitas Muslim Houston Raya, Aziz Siddiqi mengharapkan peringatan tragedi 11 September 2011 menjadi momentum masyarakat Amerika untuk menyadari bahwa keberagaman memiliki kontribusi besar terhadap keamanan dan kemakmuran nasional. 

Muslim, selayaknya elemen lain, telah menjadi spektrum kehidupan di Amerika. "Muslim Amerika telah berkontribusi kepada masyarakat dengan banyak cara. Komunitas Muslim Houston misalnya, memberikan pendidikan agama bagi dewasa dan anak-anak dalam komunitas," paparnya seperti dikutip chron.com, Jum'at (9/9). 

Misi yang sama, juga dilakukan disetiap level seperti institusi hukum, kelompok agama dan sistem pendidikan dalam komunitas. Yang terpenting lagi, telah dilakukan usaha untuk berbagi pengetahuan tentang Islam diluar komunitas juga dilakukan guna mempermudah proses integrasi ke dalam masyarakat AS.

"Kami menyediakan perawatan medis secara gratis untuk siapa saja yang membutuhkan tanpa memandang latarbelakang ras, etnis, agama atau status sosial. Setiap Sabtu, relawan kami juga menyambangi mereka untuk berbagi dalam rangkaian kegiatan amal," paparnya. 

 

Aziz mengatakan, muslim telah menjadi bagian dari masyarakat Amerika untuk waktu yang lama bahkan jauh sebelum serangan barbar 9 / 11. Baik AS dan Islam mengakui pelaksanaan prinsip-prinsip dan nilai-nilai sakral yang mempromosikan hak asasi manusia atas kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan. 

"Islam dan AS memberikan jaminan kepada masyarakat untuk bebas berbicara, mendapat pendidikan yang layak tanpa embel-embel diskriminasi, dan mengakui hak kepemilikan pribadi. Semua ini terkandung dalam Alquran dan tradisi yang dijalankan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan utama umat Islam," ujarnya. 

Aziz mengungkap tragedi 9/11 telah melahirkan streotip yang terbentuk dari ketidaktahuan atau motif jahat. Ia percaya masyarakat AS tidak menilai sebuah kelompok hanya merujuk pada sebuah tindakan namun juga kontribusi umum yang diberikan. "Kami sudah tegaskan untuk mengutuk kejahatan atau kekerasan dengan memakai nama Islam," katanya. 

Karena itu, segala tindak kekerasan yang terjadi merupakan upaya untuk memisahkan masyarakat AS dengan Islam melalui sentimen anti-Islam atau anti-AS. Guna menanggulangi hal tersebut, berbagai usaha telah dilakukan organisasi Muslim untuk memastikan ideologi ekstrimisme berusaha ditekan sedini mungkin. "Kami tidak tinggal diam terhadap aktivitas yang berusaha meciptakan gangguan terhadap harmoni sosial di Amerika," katanya. 

Selain itu, ungkap Aziz, pihaknya juga memperhatikan upaya sosialisasi hukum syariah. Selama ini, hukum syariah seolah menakut-nakuti sebagaian masyarakat AS. Padahal, hukum syariah merupakan separangkat prinsip hidup yang menciptakan rahmat bagi semua tidak terbatas pada umat Islam. "Kami memastikan tidak ada upaya untuk menerapkan hukum syariah kepada siapapun," ungkapnya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement