REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Brigade al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan bahwa para pejuangnya kehilangan kontak sejak Senin (21/7/2025) dengan kelompok yang mengamankan seorang tentara Israel yang tertangkap.
Ini terjadi setelah serbuan tentara penjajah Israel yang mengepung daerah yang tidak disebutkan namanya.
Dikutip dari Aljazeera, Rabu (23/7/2025), juru bicara Saraya al-Quds, Abu Hamza, mengatakan melalui Telegram mereka kehilangan kontak dengan kelompok penjaga tentara "Rom Breslavsky" yang tertangkap.
Ini setelah serbuan tentara penjajah Israel dan mengepung daerah tersebut, dan menekankan bahwa mereka tidak mengetahui nasib kelompok tersebut hingga saat ini.
Pengumuman ini muncul di saat penjajah Israel bersikeras untuk membebaskan tentaranya yang ditangkap melalui operasi militer di Jalur Gaza, dan menolak untuk melanjutkan perundingan dengan pihak perlawanan Palestina.
Keluarga-keluarga tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza mengatakan mereka khawatir dan takut dengan laporan bahwa tentara Israel berniat melancarkan operasi militer di Jalur Gaza tengah.
Jumlah tahanan di Jalur Gaza diperkirakan mencapai 55 orang, 20 di antaranya masih hidup, sementara 35 lainnya dianggap telah tewas, menurut pernyataan resmi Israel.
BACA JUGA: Abu Ubaidah Jubir Al-Qassam Muncul Kembali dan Mengejutkan Israel, Ini Pidato Lengkapnya
Perlawanan Palestina berusaha untuk menangkap lebih banyak tentara. Pada pertengahan bulan ini, Saraya al-Quds mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi yang kompleks dan kualitatif menargetkan APC Israel di daerah Abasan al-Kabira.
Operasi bertujuan untuk menangkap sejumlah tentara, salah satu upaya yang paling menonjol yang didokumentasikan oleh faksi-faksi Palestina belakangan ini.