Jumat 02 Sep 2011 10:46 WIB

Muslim Rusia Masih Kekurangan Masjid

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Moscow Cathedral Mosque
Foto: www.forums.ratedesi.com
Moscow Cathedral Mosque

REPUBLIKA.CO.ID,MOSCOW - Atmosfer Idul Fitri 1432 H begitu dirasakan Muslim Rusia. Ribuan Muslim tumpah ruah di jalan-jalan sehingga memunculkan kemacetan lalu lintas yang luar biasa.

Dibalik meriahnya perayaan lebaran di Rusia, ada satu masalah yang belum selesai hingga sekarang. Yakni, Rusia masih kekurangan Masjid guna menampung geliat syiar Islam di negeri Beruang Merah.

Kebutuhan akan masjid mendesak untuk terpenuhi. Hal tersebut mengingat, utamanya ibukota Moscow, Rusia hanya memiliki tiga Masjid besar. Itu pun hanya berkapasitas 1.000 jamaah.

Sementara, populasi Muslim Rusia diperkirakan 20 juta jiwa. Sebagian besar  terkonsentrasi di Selatan Rusia, tepatnya Kaukasus dan Volga.

Potensi Picu Ketegangan

Memang ketegangan antar etnis tidak terjadi, namun gelagat kekesalan warga Rusia terhadap “ketidaknyamanan” yang dibuat Muslim dikhawatirkan menjadi bom waktu. Apalagi, mereka yang hendak berpergian selalu kesal dan geram dengan situasi tersebut.

“Kita tidak bisa lewat jalan manapun. Semuanya diblokir. Ini pusat Moscow, ini skandal besar,” kata warga Moscow, Nina Safronoya (50), seperti dikutip Middleeastonline.com, Jum’at (2/9).

Pendapat berbeda disampaikan Muslim Rusia, Yury Samoilov (40). Menurutnya, Muslim terpaksa shalat di jalanan lantaran ketiadaaan Masjid yang mampu menampung jumlah Muslim yang besar. Jadi, Yury menolak situasi itu mutlak kesalahan Muslim Rusia.

“Ini bukan kesalahan mereka. Mereka dipaksa untuk shalat di Jalan,” katanya. Menurut Yury, Muslim Rusia membutuhkan Masjid yang representatif guna menjalankan kewajiban. Dengan demikian, tidak ada lagi alun-alun yang diblokir oleh polisi.

Masjid Baru

Mufti Rusia, Ravil Gainutdin, saat pidato Idul Fitri 1432 H memastikan akan dibangun sebuah Masjid baru dan memperluas bangunan Masjid yang sudah ada. “Doa kita hari ini mengakhiri pertumpahan darah dan  ledakan yang menewaskan banyak orang di seluruh dunia,” katanya.

Sementara, Presiden Dmitry Medvedev dalam pernyataannya tidak menyinggung soal keluhan warga Rusia soal ketidaknyamanan yang ditimbulkan Muslim Rusia. Namun, ia memuji warga Rusia yang telah bekerja Keras untuk membangun perdamaian dan harmoni di Rusia.

Usaha untuk mendirikan masjid telah dilakukan. Sayangnya, usaha itu terganjal birokrasi yang berbelit. Jamaah pun sempat protes dengan tindak-tanduk pemerintah yang dinilai mengulur-ulur waktu pembangunan masjid.

Saat ini, Moscow misalnya, hanya memiliki tiga masjid besar, yakni Sobornaya, Moscow Cathedral Mosque, dan Moscow Grand Mosque. Dengan jumlah Muslim yang terus bertambah, ketiga masjid tidak lagi mampu menampung. Sementara, jumlah populasi Muslim di ibukota Rusia itu terus bertambah setiap tahunnya. Kondisi serupa juga dialami wilayah Selatan Rusia yang merupakan kantong Muslim terbesar di negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement