Senin 25 Jul 2011 22:52 WIB

Sejak Osama Terbunuh, Sentimen Anti-Muslim Justru Meningkat, Kok?

Rep: Agung Sasongko/Huffington Post/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muslim Amerika shalat berjamaah di Capitol Hill
Muslim Amerika shalat berjamaah di Capitol Hill

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Muslim AS begitu berharap berita kematian pemimpin Al-Qaeda memberikan angin segar terhadap perbaikan citra Islam di kalangan mayarakat AS. Harapan itu rupanya tidak terwujud.

Hasil survey gabungan Ohio State University, Cornell University's Survey Research Institute, dan University of New Hampshire Survey Center  menyebutkan sentimen anti Muslim justru meningkat semenjak Navy Seals membunuh pemimpin Al-Qaeda dalam serangan 1 Mei di Pakistan. Beberapa minggu, sebelum kematian bin Laden,  hampir setengah dari responden menggambarkan Muslim Amerika "dapat dipercaya" dan "cinta damai,". Namun, setelah kematian bin Laden,  prosentase kepercayaan masyarakat AS terhadap Muslim justru menurun.

Hasil lainnya disebutkanada kenaikan jumlah responden yang mengatakan kehadiran Muslim di AS meningkatkan resiko negara itu diserang teroris. Sebelum 1 Mei, hanya 27 persen yang percaya kehadiran komunitas Muslim meningkatkan resiko AS diserang teroris. Bulan berikutnya, prosentase itu meningkat menjadi 34 persen.

Hasil analisis juga menyebutkan kesediaan responden untuk memiliki teman seorang Muslim naik mencapai 9-20 persen. Namun, kondisi itu berbanding terbalik dengan tingkat kepercayaan responden terhadap rasa nasionalis komunitas Muslim terhadap. Disebutkan kepercayaan responden terhadap rasa nasionalis komunitas Muslim menurun dari semula 62 persen menjadi 52 persen.

Robert Jones, CEO Intitite of Religion Public Research yang bermarkas di Washington mengatakan padangan positif masyarakat AS terhadap Islam menurun dari semula 41 persen menjadi 30 persen semenjak 2005. Erosi pandangan positif itu, dikatakan Jones, akibat opini publik yang terbentuk oleh kalangan konservatif AS.

Kecenderungan itu, kata Jones, terekam dalam pembahasan media-media AS yang menyudutkan umat Islam lantaran kegiatan Bin Laden yang berbau terorisme dan peranan mayoritas Muslim Pakistan yang melindungi bin Laden.

"Hiruk-pikuk pemberitaan media mengingatkan terorisme dan serangan 11 September," kata peneliti Ohio State, Erik Nisbet. Menurut dia, masyarakat AS sudah terlanjur menyamakan Islam dengan terorisme.

Salam Al-Marayati dari Muslim Public Affairs Council, kelompok advokasi Muslim di Los Angeles sepakat dengan pernyataan Jones. Menurut dia, peranan media AS sangat berpengaruh terhadap pembentukan citra negatif umat Islam. “ Masyarakat AS, utamanya komunitas Muslim AS, memiliki pandangan yang sama soal Pakistan. Karena itu, Muslim AS perlu bekerja keras untuk dapat menjawab segenap pertanyaan yang mengangkut keyakinannya,” kata dia.

Kesimpulan survei merupakan hasil analisa terhadap wawancara 500 responden di AS dengan rentang waktu antara April 7 hingga 1 Mei 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement