Selasa 14 Jun 2011 17:37 WIB

Tingkat Membaca Alquran di Kalangan Muda Malaysia Rendah

Rep: Agung sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Serupa dengan Indonesia, kalangan muda Malaysia terbilang rendah intensitasnya dalam membaca Alquran. Kondisi ini terlihat ironis mengingat Malaysia dikenal begitu konservatif untuk urusan agama.

Demikian salah satu pemaparan hasil riset bertajuk 'Tata Nilai, Impian, Cita-cita, pemuda di Asia Tenggara,' yang berlangsung di Goethe House, Menteng, Jakarta, Selasa (13/6). Hasil survei yang dipublikasikan Merdeka Center for Opinion Research (MCOR) menyebutkan, hanya 18.1 persen kalangan muda Malaysia yang membaca Aquran.

Sisanya, 8.6 persen kalangan muda Malaysia menyatakan tidak pernah. Menurut MCOR, alasan di balik rendahnya intensitas kalangan muda Malaysia membaca Alquran adalah pemahaman yang kurang tentang surah-surah dalam Alquran.

Disebutkan pula, hanya 0.9 persen dari kelangan muda Malysia yang mengetahui semua surah dalam Alquran, sementara 78.4 persennya hanya hafal beberapa surah. Yang memprihatinkan, kaum muda dari desa tampaknya lebih sering mengalami kesulitan daripada kaum muda dari kota saat membaca Alquran.

Ironisnya lagi, meski tidak memahami surah dalam Alquran, lebih dari 70 persen kaum muda Malaysia menginginkan Alquran sebagai pengganti konstitusi federal Malaysia. Disebutkan dalam hasil riset bahwa sebagian besar kaum muda sepakat dengan penerapan hukum Islam di negara mereka.

Hal itu terbukti dalam hasil riset yang menyebutkan 71.5 persen kaum muda setuju dengan memotong tangan terhukum pidana, 92.5 persennya setuju hukuman mati untuk pada pembunuh dan 92.5 persen kaum muda Malaysia juga sepakat orang yang meminum alkohol pantas di cambuk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement