Ahad 15 May 2011 13:23 WIB

Puja-puji Wapres untuk Majelis Taklim

Wapres Boediono
Foto: Antara
Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Wakil Presiden Boediono memuji peran Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dalam memberikan pendidikan atau pembelajaran bagi umat melalui pendekatan dakwah. "Saya berterima kasih melihat upaya saudara-saudara sekalian yang terus menggalakkan proses pembelajaran bagi seluruh masyarakat melalui Majelis Taklim," kata Wapres saat memberikan sambutan dalam Seminar Internasional dalam rangka Tasyakur Milad BKMT ke-30 di Universitas Islam As Syafi`iyah, Bekasi, Ahad (15/5).

Turut hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Rektor Universitas Islam As Syafi`iyah Tutty Alawiyah. Boediono berbangga pada BKMT yang telah mengedepankan pendidikan untuk umat dan saat ini telah berkembang pesat baik di dalam maupun luar negeri.

Dia menyatakan Islam adalah agama yang menaruh perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan menekankan pentingnya menuntut ilmu tanpa mengenal jenis kelamin, tempat dan usia. "Hanya dengan menguasai ilmu pengetahuan, kita dapat membuat bangsa Indonesia berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain," katanya.

Dia menyampaikan banyak literatur Islam yang menyebutkan bahwa kebodohan adalah awal mula kemiskinan. Untuk itu, pendidikan harus dikedepankan dan Boediono berterima kasih kepada Majelis Taklim yang terus menggalakkan proses pembelajaran bagi seluruh masyarakat.

"Majelis Taklim adalah lembaga pengajaran yang fungsi utamanya menyebarkan ilmu dengan pendekatan dakwah. Ilmu dan dakwah baru berguna bila masyarakat luas dapat mengamalkannya," katanya.

Majelis Taklim, menurutnya, berperan sebagai penyeimbang antara mengedepankan ilmu pengetahuan sekaligus membangun akhlak yang baik. "Rasulullah Nabi Muhammad SAW junjungan kita memerintahkan kepada setiap muslim dan muslimah untuk menuntut ilmu. Namun, jangan lupa, Beliau menaruh akhlak pada posisi yang tak kalah pentingnya," ujar Boediono.

"Ilmu tanpa akhlak akan membuat manusia besar kepala, sombong, dan lupa diri. Kita adalah insan yang lemah dan akan menjadi semakin lemah tanpa dukungan pembangunan akhlak yang kuat," demikian Wapres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement