Selasa 19 Apr 2011 11:24 WIB
Bom Bunuh Diri di Masjid Cirebon

Dampak Bom Cirebon, Terorisme kembali Dikait-kaitkan dengan Pesantren

Foto pelaku bom bunuh diri Cirebon
Foto: Antara
Foto pelaku bom bunuh diri Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hadid, Desa Winduhaji, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, menyayangkan adanya pihak yang mengait-kaitkan ponpes dengan sejumlah aksi terorisme yang terjadi di Tanah Air. "Upaya mengkaitkan Pondok Pesantren Nurul Hadid dengan Muhammad Syarif maupun masalah terorisme adalah upaya yang tidak masuk akal dan diada-adakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab demi mereguk keuntungan dibalik penyebaran isu tersebut," kata Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hadid Ust. Yusuf Sutisna, Selasa.

Yusuf juga membantah pemberitaan di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang menyebutkan jika Salik Firdaus (salah seorang pelaku Bom Bali II) sempat menjadi santri selama dua bulan di sana sebelum melakukan aksinya.

"Salik Firdaus memang pernah beraktivitas di pesantren, istilahnya melakukan pengabdian tapi sebagai pembantu umum, yakni mengedarkan buletin majalah dakwah, tidak ada fungsi lain, waktunya yang jelas sebentar. Setelah itu dia pergi. Dan dua tahun kemudian terjadi BB II," katanya ketika ditemui di Kelurahan Sendong, Kecataman Sumber, Kabupaten, Selasa.

Pihaknya menyayangkan beredarnya informasi miring yang membuat orang bisa menafsirkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Hadid pernah terkait dengan rangkaian pelaku/peristiwa pengeboman.

Ia meminta semua pihak tidak membuat asumsi-asumsi yang tidak baik terhadap pesantren yang dampaknya akan berimbas kepada umat Islam. "Selama ini ada pihak-pihak yang seakan mengasumsikan Ponpes Nurul Hadid selalu terkait dengan aksi-aksi terorisme. Jelas ini merugikan kami dan umat Islam," kata Yusuf.

Dia menyerukan kepada semua pihak agar jangan memfitnah dan mengkaitkan Pondok Pesantren dengan isu-isu terorisme. "Kasihan bangsa ini yang semakin terpuruk, jika terus menerus secara sistematis di jauhkan dari pesantren, para ulama dan ustadz-ustadz yang berusaha mendidik generasi bangsa ini," kata Yusuf.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement