Jumat 25 Jan 2019 17:14 WIB

Upaya BMH Gugah Kesadaran Masyarakat untuk Peduli Gizi

BMH mengirimkan seribu paket makanan yang disebar di 25 kota di Jawa Timur.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar berbagai kegiatan dalam menyemarakkan Hari Gizi Nasional. Kegiatan yang juga merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi asupan bergizi tersebut, digelar di kawasan Makam Rangkah, Tambaksari, Surabaya, Jumat (25/1).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar berbagai kegiatan dalam menyemarakkan Hari Gizi Nasional. Kegiatan yang juga merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi asupan bergizi tersebut, digelar di kawasan Makam Rangkah, Tambaksari, Surabaya, Jumat (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar berbagai kegiatan dalam menyemarakkan Hari Gizi Nasional. Kegiatan yang juga merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi asupan bergizi tersebut, digelar di kawasan Makam Rangkah, Tambaksari, Surabaya, Jumat (25/1).

Serangkaian kegiatan yang digelar, mulai pengobatan gratis untuk ibu hamil dan menyusui, serta warga sekitar, hingga lomba menghias tumpeng gizi. Pada acara yang sama juga digelar pembagian paket sembako gizi sehat untuk 1.000 Balita pinggiran.

"Seribu paket tersebut disebar di 25 kota di Jawa Timur. Adapun paket gizi sehat tersebut terdiri dari berbagai menu kebutuhan kesehatan untuk penambah gizi seimbang, seperti kacang ijo, telur, buah segar, dan susu," kata Manager Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim kepada Republika.co.id.

Muslim menjelaskan, kegiatan tahunan tersebut digelar mengingat masalah gizi masih menjadi problem besar bangsa Indonesia. Tercatat jutaan anak Indonesia mengalami dampak gizi buruk. Umumnya adalah mereka yang berada di pinggiran kota, pedesaan, pelosok, dan terpencil.

Muslim menjelaskan, Program Peduli Gizi yang digelar pada momen Hari Gizi Nasional tersebut merupakan program jangka pendek. BMH juga diakuinya telah menyiapkan program jangka menengah dan program jangka panjang. 

Jangka menengah yang dimaksud berupa penyiapan kader peduli sadar gizi, yang digelar bersinergi dengan posyandu. Kemudian sidak sehat (pemeriksaan dan pengobatan gratis), serta bantuan gizi lanjutan. Adapun jangka panjang, berupa upaya peningkatan kualitas gizi mandiri dan taraf hidup masyarakat secara mandiri yang berorientasi pemberdayaan ekonomi.

Muslim juga berharap, momentum Hari Gizi Nasional menjadi pemicu dan pemacu semua pihak untuk bisa bersama-sama menjawab persoalan gizi buruk yang masih melanda negeri ini. Sehingga ke depan, SDM Indonesia menjadi manusia yang peduli gizi, peduli generasi, sehingga lahirlah generasi sehat berprestasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement