Senin 25 Feb 2019 05:05 WIB

Aisha Lemu: Alquran Bukan Buatan Manusia

Awalnya Aisha Lemu bingung dengan cara belajar Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Pelajar Muslimah Nigeria
Foto:

Pada 1985, ia mendirikan Fomwan seba gai suara wanita Muslim di Nigeria, dan terpilih sebagai pemimpin nasional per tama. Sejak didirikan, Fomwan telah membuat banyak kemajuan dalam mem promosikan pendidikan wanita dan gadis Muslim. Aisha Lemu merupakan pengarang sekitar 30 buku, banyak di anta ranya, termasuk seri studi Islam ju nior, digunakan sebagai buku teks di sekolah-sekolah Nigeria.

Pada awalnya dia ragu dengan buku-buku yang dibaca. Dia tahu se dikit tentang Islam dan tidak pernah mempertim bangkannya. Na mun yang mengejutkan, ketika mulai membaca buku-buku tersebut dia menemukan pesan menarik di dalamnya. "Saya diberi tahu orang lain, dan melalui teman India, saya mulai bertemu Muslim lainnya. Kemudian diberi Alquran dengan terjemahan Yusuf Ali," ujarnya.

Segera setelah mulai membacanya, dia merasakan bahwa ini adalah yang asli. Kejelasan, keseimbangan dunia ini dan akhirat. Dia langsung meyakini bahwa Alquran tidak mungkin disusun oleh Muhammad (SAW) atau oleh setiap manusia.

Sebelum menyelesaikan bahkan satu surah al-Baqarah, dia memu tuskan untuk tunduk kepada Allah, dan pada 26 Desember 1961 dia pergi ke Pusat Kebudayaan Islam (se karang Pusat Masjid) di London dan mengucapkan syahadat. Dia telah meninggal pada usia 78 tahun. Jejak kehidupannya meng inspirasi banyak orang untuk meme luk Islam. e

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement