Senin 31 Jul 2017 14:37 WIB

Felixia: Buat Apa Kemewahan Kalau Hidup Terasa Kosong

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:

Sejak dia mengenal ajaran Islam, Felixia merasa lebih berserah dan tenang. Dia hidup seder hana. Uang dan kemewahan tidak lagi terlalu menarik perhatiannya seperti dulu.

Baginya, barang-barang mewah memang bukan hal yang buruk dan bisa jadi itu adalah bonus bagi hidup.Tetapi, uang dan kemewahan tidak dapat membeli rasa taubat, rasa ingin menjadi lebih baik, ketenangan, keridhaan dan kebahagiaan.

Selama tujuh bulan berjilbab dan mengenal Islam, Felixia sering menangisi hidupnya. Penyesalan me motivasinya untuk bertobat dan segera bersyahadat. Hatinya semakin te renyuh ketika dia menonton sebuah vi deo penga kuan seorang wanita memeluk Islam.

Ketika menonton, dia tidak kenal apa itu hidayah. Tetapi, hari itu adalah saat dia meneguhkan hati untuk resmi memeluk Islam. Pada 3 Juli 2014 dan bertepatan dengan 5 Ramadhan 1435 H. Setelah meneguhkan dalam hati ingin memeluk Islam, dia mengucapkan syahdat di depan keluarga terdekat dan kenalannya. Mereka memberi dukungan untuk terus istiqamah.

Berdakwah Melalui Media Sosial Setiap hari, setiap bulan dia selalu menggunakan halaman Instagram untuk menyebarkan pesan tentang keindahan Islam. Tujuannya, untuk menyebarkan dakwah melalui media sosial. "Saya juga menggunakannya sebagai platformuntuk melihat aktivitas amal yang bisa saya ikuti," kata dia.

Media sosial merupakan alat efektif untuk menye bar kan pesan Islam. Ini adalah cara paling efektif untuk menjangkau orang yang bergerak di bawah tanah dan non-Muslim teruta ma mereka yang penasaran dengan Islam.

Media sosial tidak memerlukan pende katan fisi. Baginya, hanya membutuhkan kata-kata dan cerita untuk berbagai aktivitas keseharian. Ketika menyangkut tekno logi, tidak masalah apakah Muslim atau non-Muslim, semua orang dapat meng gunakannya seperti kehidupan nyata. Felixia menjelaskan, dia tetap berusaha mengikuti teladan Rasulullah. Meskipun, hingga kini dia masih merayakan budaya etnisnya tahun baru imlek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement