REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak kecil Felixia tidak pernah mengenal agama. Hanya nasihat sang ibu ketika dia belum menjadi mualaf sebagai pedoman hidupnya.
Tepat tanggal 3 Juli 2014 pukul enam pagi usai sahur, Felixia bertekad bulat untuk mengucapkan dua kalimat sya hadat di hadapan empat orang saksi. Sejak 20 13 dia telah memutuskan menutup aurat dengan hijab meskipun dengan sepenuh hati belum menyatakan Islam.
Ketika mulai berjilbab hingga memeluk Islam, Felixia yang kini memiliki nama Islam Raisyya Rania Yeap meng hadapi berbagai rintangan, dari mulai prasangka, bantahan, makian, sindiran, fitnah, diskriminasi bahkan tekanan.
Tetapi, Raisyya tetap bersyukur dia mendapatkan dukungan kuat dari berbagai pihak terutama keluarga. Dukungan ini sangat berarti baginya karena dia mendapat semangat untuk tetap istiqamah mengenakan hijab. Raisyya bersyukur memiliki seorang ibu yang bersahaja dan sabar. Sang ibu berjuang seorang diri membesarkan Raisyya dan adiknya.
Ibunya tidak pernah mengenal Islam dan bukan Muslim, sering disindir oleh saudara-saudaranya karena tidak pernah melarang anak perempuan berjilbab. Justru sang ibu mendukung dan merestui kepu tusannya. Saat itu dia hanya memberi tahu ibunya bahwa dia sedang mempe lajari Islam. Kemudian, sang ibu meme luknya dan berkata bahwa Felixia sudah semakin baik dan dewasa.