Selasa 28 May 2019 13:40 WIB

DMI Siap Fasilitasi Rashdul Qiblah

DMI telah memiliki aplikasi sistem pengecekan arah kiblat

Kiblat
Foto: Tommy Tamtomo/Republika
Kiblat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matahari akan berada tepat di atas Ka’bah sore nanti. Pada peristiwa yang disebut Istiwq A'dham atau Rashdul Qiblah itu bayangan benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk tepat ke arah kiblat. Dewan Masjid Indonesia (DMI) pun menyatakan siap untuk memfasilitasi masjid-masjid yang hendak memverifikasi kembali arah kiblatnya.

“Dewan Masjid tetap memfasilitasi itu, kalau ada inisiatif-inisiatif penyempurnaan arah kiblat yang dianggapnya masih meragukan bahkan mungkin menyimpang jadi DMI punya ahlinya,” kata sekjen DMI Imam Ad daruquthni kepada Republika.co.id, Selasa (28/5).

Imam mengatakan DMI telah memiliki aplikasi sistem pengecekan arah kiblat yang sudah teruji ilmiah keakuratannya. Aplikasi tersebut, jelas Imam dapat diunduh dan digunakan oleh seluruh masjid untuk mengecek kembali arah kiblatnya.

Kendati demikian, DMI mengimbau jika terdapat masjid yang tak sesuai arah kiblatnya, agar tak perlu melakukan renovasi atau perombakan masjid. Menurutnya hal itu dapat disiasati dengan cukup meluruskan kembali shaf imam dan makmum sesuai arah kiblat.

“Tak usah membongkar masjid, garis shafnya saja diubah, imammahnya diserongkan dan garis orang-orang yang berduri itu saja diubah,” katanya.

Dalam keterangan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Uraian Binsyar) Kementerian Agama, Agus Salim mengatakan berdasarkan data astronomi peristiwa matahari melintas tepat di Ka'bah terjadi pada Senin (27/5) dan Selasa (28/5) yakni pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Momentum tersebut dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Sementara berdasarkan data perkiraan BMKG, kondisi tersebut akan terulang kembali pada Juli tepatnya 15-16 Juli sekitar pukul 16.28 WIB.

Menurut Imam, peristiwa sejajarnya matahari dengan Ka'bah juga perlu dijadikan hikmah oleh para ilmuwan khususnya di Indonesia. Para Ilmuwan dapat melakukan riset yang bisa bermanfaat bagi umat.

“jadi khususnya kepada ilmuwan kita undang, kita serukan agar mereka bisa mengambil kesempatan terbaik ini. Apalagi tempat kita menjadi titik terjauh konsentrasinya dari Mekkah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement