Ahad 12 Nov 2017 19:24 WIB

JK Ingin Islam di Indonesia Wasatiyyah dan Memakmurkan

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Penutupan Muktamar DMI. Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan pada penutupan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke-7 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (12/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Penutupan Muktamar DMI. Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan pada penutupan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke-7 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah menyelenggarakan Muktamar ke-VII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada 10-12 November 2017. Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) yang terpilih kembali secara aklamasi menjadi ketua umum DMI periode 2017-2022 ingin Islam di Indonesia wasatiyyah dan memakmurkan.

"DMI bukan hanya tempat ibadah, tapi berbagai kegiatan yang bermanfaat yang menjadikan masjid itu betul-betul memakmurkan masyarakatnya secara Islami," kata JK saat memberikan pidato penutupan Muktamar DMI ke-VII, Ahad (12/11).

JK berharap, DMI di wilayah dan daerah membuat kegiatan yang baik dengan melibatkan semua jamaahnya. Apa yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan DMI, DMI ingin menjadikan Islam di Indonesia wasatiyyah dan mekamurkan.

Ia mengatakan, masjid jangan memberikan beban, jangan ramai-ramai meminta sumbangan untuk masjid. Justru masjid harus memberikan sumbangan ke masyarakat. Dalam hal ini, memberikan sumbangan rohaniah, ilmu, kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Menurut JK, walau sekarang di mana-mana ada pusat kesehatan, tapi di hari-hari tertentu bisa saja dibuat klinik di masjid. Masjid melakukan kerjasama dengan BPJS dan Puskesmas terdekat. Semua itu agar diberikan tempat dan menyatu di masjid. Sehingga masjid selalu punya kegiatan selama 24 jam. "Jadikan masjid ini tempat persatuan, seperti tercermin di DMI, semua unsur terwakili," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement