Sabtu 17 Nov 2018 07:00 WIB

Catatan Pribadi Sultan: Jaga Persatuan dan Tolak Zionisme

Karena ketegasannya itu, musuh-musuh Islam tak henti-hentinya merorong kekhalifahan.

Rep: mg02/ Red: Agung Sasongko
Sultan Abdul Hamid II
Foto:

Namun, kata Abdul Hamid II, selama masih hidup, dia lebih rela menusuk kan pedang ke tubuhnya sendiri daripada melihat tanah Palestina dikhia nati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah.

Sejak saat itu, kaum Yahudi dengan gerakan Zionisme-nya melancarkan gerakan untuk menumbangkan Sultan. Dengan menggunakan jargon-jargon "kemerdekaan", "kebebasan", dan sebagainya, mereka menyebut pemerintahan Abdul Hamid II sebagai "Hamidian Absolutism".

Abdul Hamid menyadari nasibnya semakin terancam. Dia bisa saja hijrah ke Eropa untuk menyelamatkan diri. Tetapi, untuk apa? Dia mengaku sebagai khalifah yang bertanggung jawab atas umat. Tempatnya tetap di Istanbul. (Dr Muhammad Harb: 2012).

Selain persoalan eksternal, Sultan Abdul Hamid II juga menghadapi persoalan internal pemerintahannya. Ia terus digoyang oleh para aktivis organisasi rahasia Freemasonry yang menyusup dalam barisan pemuda revolusioner liberal. Mereka menamakan diri sebagai gerakan Turki muda.

Kelompok Freemasonry yang terus berusaha menjegal kepemimpinan Sultan Abdul Hamid II juga tergabung dalam organisasi Al-Ittihad wa At- Taraqqi/Ittihad ve Terakki (organisasi persatuan dan kemajuan).

Sultan Abdul Hamid II memerintah di tengah kepungan kelompok Yahudi, anggota-anggota Freemason, dan aktivis liberal-sekular. Mereka berusaha melengserkannya dengan berbagai cara, sehingga Turki dengan peradaban Islam-nya kemudian pudar dan akhirnya pada 1924 menjadi negara yang sangat sekular.

Sultan Abdul Hamid II meninggal pada 10 Februari 1918 dan menjabat sebagai khalifah Kesultanan Turki Usmani selama 33 tahun. Sepeninggalnya, tak ada lagi sultan Turki Usmani yang memiliki kecakapan berpikir dan keberanian terhadap Yahudi seperti yang ditunjukkan Sultan Abdul Hamid II semasa hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement