Jumat 16 Nov 2018 06:06 WIB

Ketika Umar bin Khattab Dinasihati Perempuan

Umar meneladankan kepada kita agar bersikap sabar dan lembut kepada perempuan.

Ilustrasi Dakwah Muslimah. (Republika/ Prayogi)
Foto:
Ilustrasi Dakwah Muslimah. (Republika/ Prayogi)

Perempuan yang tidak berpenampilan menarik itu pun langsung melanjutkan keinginan yang ingin disampaikannya. "Aku masih ingat, dahulu engkau dipanggil dengan nama Umair."

"Iya betul,"kata Umar singkat.

Perempuan yang menghentikan langkah Umar nan gesit itu berkata lagi, "Aku sering melihatmu di Pasar Ukadz, bermain dan bergulat bersama anak-anak sebayamu. Sekarang, engkau berganti nama menjadi Umar. Bahkan lebih dari itu, engkau kini sudah digelari amirul mukminin."

"Itu (amirul mukminin) bukan kehendakku,"kata Umar.

"Sungguh indah sebutan nama itu, tetapi apakah engkau tahu makna dibalik gelar tersebut? Ketahuilah, wahai Umar, orang yang takut mati tentu tidak akan menyia-nyiakan usianya untuk beramal kebaikan, ujar perempuan itu.

Mendengar kata-kata terakhirnya, Umar menunduk. Sorot matanya yang tajam mulai sembap menahan air mata. Dengan menghela nafas Umar bekata, Doakan agar Tuhan selalu membimbing saya menjadi pemimpin yang amanah, pinta Umar.

Melihat Umar yang hampir menangis dengan kata-kata perempuan itu, Jarud yang menemai Umar dalam perjalanan ketika itu berkata, Anda sungguh tidak sopan berbicara dengan orang yang dihormati oleh kawan dan lawan. Apakah Anda tidak tahu bahwa beliau adalah amirul mukminin?

Mendengar perkataan orang yang menyertai perjalanan Umar itu hanya tersenyum tanpa menoleh dan pergi. Ketika Jarud ingin mengejar dan menghardik si perempuan.

Namun, Umar mencegahnya. Janganlah engkau berkata kasar terhadap perempuan itu. Tahukah engkau, siapakah dia? kata Umar seperti dikisahkan dalam buku Kisah-Kisah Teladan Wanita Muslim.

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement