Selasa 20 Sep 2016 14:22 WIB

Humor Nasruddin Khodja yang Mendunia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi humor sufi Nasrudin Khoja.
Foto: Kampunglucu.com
Ilustrasi humor sufi Nasrudin Khoja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar penduduk Bumi mungkin sudah pernah mendengar atau membaca kisah-kisah humor sufinya. Namun, banyak dari mereka tidak ''ngeh'' bahwa cerita itu bersumber dari seorang tokoh Muslim bernama Nasruddin Khodja.

Nasruddin Khodja yang dikenal pula sebagai Mullah Nasruddin atau Nasruddin merupakan seorang cendekiawan yang sangat dikenal, baik oleh Muslim maupun non-Muslim. Beberapa sumber sejarah menyebut, dia hidup pada abad ke-13 di Anatolia, Turki.

Khodja dikenal dengan leluconnya yang tersebar hingga berbagai belahan dunia. Tak sekadar mengundang tawa, leluconnya juga penuh makna filosofis dan memacu orang untuk berpikir. Leluconnya tak jarang mengandung satire yang ditujukan kepada pemerintah saat itu.

Di masa hidupnya, Khodja sangat terkenal di wilayah Timur Tengah. Karya-karyanya dapat dilihat pada sebuah naskah yang ditulis pada abad ke-15 (1480). Anekdot lain dari Khodja tertulis dalam buku cerita berbahasa Turki berjudul Leta'if. Namun, dalam buku yang ditulis pada 1531 ini tak ada identitas penulis sebenarnya yang berkaitan dengan Nasruddin Khodja.

Pada abad selanjutnya, seorang mufti dari Sivrihisar, Husyein Efendi, menulis buku berjudul Mecmua i Maarif. Dalam buku ini tertulis, Khodja lahir pada 1208 di Desa Hortu, wilayah Sivrihisar, Turki, dan wafat pada 1284 di Aksehir, Turki.

Khodja menempuh pendidikan di Sivrihisar dan Konya. Dia belajar fikih, kemudian bertemu dengan Maulana Jalaludin Rumi di Konya. Darinya, Khodja belajar tasawuf. Selain Rumi, Khodja juga berguru kepada Sayyid Mahmud Hayrani.

Pada suatu masa, Khodja hijrah ke Aksehir dan menikah. Di kota ini, ia menjadi seorang imam dan hakim. Di kota ini pula, kisah-kisah humornya makin berkembang dan dikenal oleh setiap lapisan masyarakat. Humornya tak hanya bernilai tinggi, tetapi juga memiliki komentar cerdas.

Ada dua fakta yang berbeda mengenai keberadaan Khodja. Dokumen milik Sayyid Mahmud Hayrani menyebut Khodja hidup pada 1257, sementara dokumen milik Sultan Haji Ibrahim menyebut Khodja hidup antara 1266-1267.

Namun, berdasarkan bukti-bukti yang ada, ia diyakini hidup pada abad ke-13. Makamnya berada di Kota Aksehir, dekat Konya, Turki. Sebuah batu makam di permakaman Maulana Jalaludin Rumi tertulis Nasruddin putri Fatima. Dia meninggal pada 1326. Apa yang tertulis pada batu makam itu memperkuat dugaan bahwa Khodja hidup pada akhir abad ke-13 di sekitar Konya.

Tak hanya di Timur Tengah, cerita-cerita lucunya juga tersebar dari Turki, Afrika, dan sepanjang Jalur Sutra yang membentang dari Cina, India, hingga Eropa. Selama 700 tahun, kisah-kisah humornya tersebar di berbagai wilayah dan membuat banyak orang terhibur.

Khodja dikenal dengan berbagai nama. Di Turki, dia dikenal sebagai Nasreddin Hoca, masyarakat Kazakhstan mengenalnya sebagai Koja Nasreddin, di Yunani dipanggil sebagai Hoja Nasreddin, sementara di Azerbaijan, Afghanistan, Iran, dan Timur Tengah Khodja dikenal sebagai Juha. Bahkan, UNESCO pun mengapresiasi karya-karya Khodja dengan menjadikan tahun 1996 sebagai Nasreddin Hoca Year.

Humor-humor ala Khodja kemudian berkembang menjadi bagian dari sastra. Di Turki, leluconnya masuk dalam jenis prosa. Tak hanya tersebar di berbagai negara, karya Khodja juga diterjemahkan ke berbagai bahasa, di antaranya bahasa Albania, Arab, Azeri, Bengali, Bosnia, Hindi, Pashto, Persia, Serbia, Urdu, Kroasia, Kaukasia, dan Cina.

Karena penerjemahan itu, karya Khodja pun mengalami penambahan narasi, khususnya versi bahasa Arab dan Persia, tetapi masih mengikuti tradisi Turki. Karya Khodja semakin populer pada masa Kesultanan Turki Utsmani.

Humor satire Khodja tidak dianggap sebagai pelanggaran di masa kontemporer. Karyanya dianggap sebagai rasa humor yang dinyatakan secara langsung dan terbuka. Saat itu belum ada aturan baku sastra terkait isi dan bentuk. Kala itu, hanya dengan mendengar nama Khodja saja sudah membuat orang Turki terpingkal-terpingkal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement