Selasa 05 Nov 2024 07:58 WIB

Nashruddin Hoja dan Keledainya

Kisah Nashruddin Hoja ini mengajarkan pentingnya istikamah.

Nashruddin Hoja
Foto: dok wiki
Nashruddin Hoja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alkisah, dalam kitab Azhraf al-Zharfa', Nashruddin Hoja bersama putranya pergi ke pasar mengendarai keledai, sementara putranya berjalan di sampingnya. Ketika melewati kerumunan, terdengar celoteh, "Dasar orang tua semena-mena, masak anaknya disuruh berjalan kaki." Merasa tidak nyaman dengan celotehan, Hoja turun dari punggung keledai dan berganti posisi dengan anak.

Di kerumunan lain, terdengar cemoohan, "Dasar anak durhaka, tega sekali membiarkan bapaknya berjalan kaki sementara ia duduk enak." Ia menyuruh putranya turun dan berjalan kaki bersamanya sementara keledainya dituntun.

Baca Juga

Beberapa langkah kemudian, orang-orang berkomentar, "Orang aneh, mengapa keledai itu tidak dinaiki." Ia bersama sang anak menaiki punggung keledai. Di lokasi selanjutnya, orang-orang berseloroh, "Bapak dan anak sama dungunya, masak seekor keledai lemah ditunggangi berdua."

Tak mau dianggap orang bersalah, Hoja dan anaknya turun, lalu keledai itu dipanggul berdua. Anak-anak kecil yang melihatnya girang dan tertawa-tawa. Keduanya berjalan hingga sampai di jembatan kecil. Ia bingung dan serbasalah. Akhirnya, keledai itu dilemparnya ke sungai.

Cerita di atas adalah gambaran orang yang tidak teguh dalam prinsip. Nashruddin Hoja adalah seorang tokoh unik pada masa keemasan Islam.

sumber : Hikmah Republika oleh Muhammad Saifudin Kodiran
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement