Jumat 23 Nov 2018 18:35 WIB

Upaya Kesultanan Islam Sokoto Jaga Persatuan Nigeria

Ormas Islam juga berperan penting jaga kondusivitas di Nigeria.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu masjid nasional Nigeria, Abuja
Salah satu masjid nasional Nigeria, Abuja

REPUBLIKA.CO.ID, ABEOKUTA – Sultan Kesultanan Islam Sokoto, Alhaji Muhammad Sa'ad Abubakar III, menyerukan umat Muslim Nigeria untuk menghindari setiap tindakan perpecahan. 

Ia mengatakan, kebersamaan umat selama bertahun-tahun telah terasa. Karena itu, sebagai Muslim, ia menyerukan semua organisasi Muslim untuk bersatu. 

Sultan Abubakar mengatakan, tidak boleh ada diskriminasi terhadap Muslim terlepas dari organisasi Islam mereka yang berbeda. Seharusnya tidak ada perpecahan atau ketidaksesuaian karena kita adalah Muslim terlebih dahulu sebelum hal lain. 

“Dan itulah yang telah kami khotbahkan dalam 12 tahun terakhir. Alhamdulilah, kita telah melalui perjalanan jauh dan kita telah melihat hasil dari persatuan kita sebagai saudara dan saudari dalam Islam," kata Sultan Abubakar, dilansir di Vanguard News Nigeria, Jumat (23/11).

Sultan Abubakar mengungkapkan hal itu selama pengawasan dari Nawair-Ud-Deen Society di Masjid Pusat Nasional Nigeria di Abeokuta, Negara Bagian Ogun, baru-baru ini. Landasan  masjid tersebut telah diletakkan sejak 34 tahun yang lalu. 

Namun, penyelesaiannya terhambat karena kekurangan dana. Pada kesempatan itu, Abubakar juga memuji ketahanan dan komitmen dari pimpinnan masyarakat untuk menyelesaikan proyek masjid tersebut. 

"Saya ingin berterima kasih kepada anda semua yang berkontribusi pada proyek ini sejak didirikan 34 tahun yang lalu. Masjid ini tidak akan selesai sebelum sekarang karena ini adalah saat Allah SWT mengatakan akan selesai," lanjutnya.  

Sementara itu, Gubernur Negara Bagian, Senator Ibikunle Amosun, juga mengimbau rakyat di negara bagian Ogun untuk tindakan apa pun yang dapat membahayakan perdamaian di sana. Amosun menghargai umat Islam, terutama pemimpin dan anggota masyarakat yang membentuk dan mempertahankan masyarakat sejak 79 tahun lalu. Amosun lantas meminta mereka untuk mempertahankan persatuan itu.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement