REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Calon jamaah haji daftar tunggu diminta mewaspadai modus penipuan dari orang yang mengaku dari Kementerian Agama, yang dapat membantu mereka dapat segera berziarah ke Mekah. Menurut Kepala Kantor Departeman Agama Sleman, Arif Djufandi, kantornya telah menerima tiga pengaduan dengan modus di atas dari calon jamaah haji di Sleman. ''Tapi untunglah usaha penipuan tersebut dapat dicegah,'' kata dia.
Arif diwawacarai Rabu (16/03), usai acara peluncuran Sistem Infomasi Manajemen Nikah (SIMKAH) di Kantor Urusan Agama Kecamatan Seyegan, Sleman.
Modus penipuannya dilakukan dengan menelpon calon jamaah haji daftar tunggu, dan mengatakan ia bisa membantu agar calhaj itu bisa segera berangkat, asal menyetorkan uang Rp 5 juta ke rekening tertentu -- di luar uang pendaftaran haji Rp 20 juta.
''Kalau ada tawaran seperti itu, jangan percaya, karena kami tak bisa mengubah nomor urut pendaftaran haji yang sudah tercatat di SIKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu),'' kata Irfan.
Di Sleman, daftar tunggu itu sudah sampai tahun 2018. Dijelaskan saat ini sudah ada 8.350 warga Sleman yang masuk daftar tunggu, padahal biasanya setiap tahun Sleman hanya mendapat jatah kuota hanya untuk 1.200 orang -- dari total kuota 3.091 orang yang total kuota yang diperoleh DI Yogyakarta.