Selasa 26 Oct 2010 02:07 WIB

Menag Akui Penyelenggaraan Haji Masih Bermasalah

Rep: Annisa Mutia/ Red: Endro Yuwanto
Menag Suryadharma Ali
Menag Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengakui penyelenggaraan haji tahun ini masih mengalami sejumlah masalah. Namun demikian dia berpendapat secara keseluruhan hasilnya baik.

“Hasil evaluasi baik secara keseluruhan, meski ada beberapa yang harus diperhatikan," ujar Menag di ruang VIP Bandara Juanda, Surabaya, Seni (25/10) seperti dikutip dari Media Center Haji.

Menurut Menag, beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan haji di antaranya terjadi pencurian dan penipuan terhadap jamaah haji di Mekkah dan Madinah, serta terjadinya keterlambatan pemberangkatan oleh maskapai Saudi Arabian Airlines (SAA). Menag mengaku sangat kecewa dengan terjadi keterlambatan dalam penerbangan haji.

"Dari 5 kali keterlambatan itu, ada yang terlambat 12 jam, 14 jam, bahkan ada yang 16 jam," jelas Menag.

Pada kesempatan itu, Menag juga membantah pihaknya atau kementerian yang dipimpinnya menggunakan uang calon haji (calhaj) yang sudah disetorkan. Pasalnya para calon jamaah haji itu baru akan berangkat dalam beberapa tahun lagi. "Tidak satu rupiah pun, uang itu digunakan untuk insentif Menag atau aparat haji,” tegas dia.

Menag mengungkapkan, uang itu disimpan baik-baik dan dipergunakan untuk peningkatan layanan haji. Ia mencontohkan uang sewa pemondokan ring I yang berkisar 3.000-3.500 riyal, maka calhaj hanya membayar 2.850 riyal. “Ini karena dibantu dari uang calhaj yang tersimpan,” cetusnya.

Pada hari yang sama, Menag melepas kloter 36 Surabaya yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur, di Bandara Juanda, Senin (25/10). Dalam kesempatan tersebut Menag naik ke atas pesawat Garuda Indonesia 737-400 dan berbincang dengan calon haji tertua, Abdul Wahid (89 tahun).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement