Jumat 22 Oct 2010 06:24 WIB

Flu dan Demam Ancam Jamaah Haji

Rep: annisa mutia/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sebanyak 24 jamaah haji di tanah suci dirawat di rumah sakit. Sementara sebagian lainya mulai terserang flu dan demam.

Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama, Zainan Abidin Supi, mengatakan sebanyak delapan belas orang jamaah haji di rawat di tempat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). “Sementara enam orang lainnya di rawat di rumah sakit Arab Saudi,” katanya kepada Republika, Kamis (21/10)

Menurut Zainal, para jamaah yang dirawat di rumah sakit tersebut umumnya menderita penyakit bawaan. Di antara penyakit itu, kata dia, jantung, ginjal, dan paru-paru. “Mereka kebanyakan memang sudah lanjut usia, dan tergolong jamaah berisiko tinggi,” paparnya.

Selain jamaah yang di rawat, ada pula jamaah yang melaporkan sakit  ringan seperti flu dan demam. Zainal mengungkapkan, jamaah itu mendatangi petugas kesehatan kelompok penerbangan (kloter) umumnya untuk meminta obat.

Penyakit flu dan demam, kata Zinan disebabkan perubahan cuaca. Mengantisipasi hal itu diisyaratkan agar jamaah calhaj tidak banyak keluar dari pemondokan jika tidak diperlukan dan jikapun hendak keluar disarankan menggunakan masker. “Sekarang jamaah yang  mengalami sakit flu dan demam belum terlalu banyak,” jelas Zainal.

Menurut dia, jumlah jamaah yang akan mengalami flu dan demam umumnya bertambah ketika mulai melaksanakan umroh. Pasalnya, pada saat umroh jumlah jamaah dari penjuru dunia bertambah banyak dan penuh sesak.

“Ada juga yang membawa sakit flu dari Madinah ke Mekkah,” ungkap dia. Karena, di Madinah juga mulai padat dengan kedatangan jumlah jemaah haji dari penjuru dunia. Masjid Nabawi kini mulai sesak, sehingga pelataran masjid kini sudah mulai dipenuhi para jemaah calon haji.

Dia mengungkapkan sejauh ini, ada sembilan orang yang dinyatakan meninggal dunia. Satu orang meninggal di Mekkah dan delapan orang meninggal di Madinah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement