Jumat 15 Oct 2010 03:50 WIB

Sakit Jantung, Penyebab Kematian Nomor 1 Jamaah Haji Indonesia

Rep: Annisa Mutia / Red: Endro Yuwanto
Calon Jamaah Haji Indonesia
Foto: WASPADA.CO.ID
Calon Jamaah Haji Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan RI, penyakit jantung menjadi penyebab nomor satu kematiaan jamaah haji Indonesia. Sementara itu, inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA) menjadi angka kesakitan tertinggi.

Lima penyakit penyebab kematian jamaah haji Indonesia adalah jantung dan pembuluh darah (51,8 persen), paru-paru (32,3 persen), stroke (4 persen), komolikasi DM (3,3 persen), dan komplikasi hati (2,6 persen). Sementara data penyakit jamaah haji yang dilaporkan di antaranya radang selaput otak (meningitis), influenza, radang paru-paru, alergi, dan diare.

''Oleh karena itu, calon jamaah haji perlu persiapkan kesehatan sejak dari tanah air,'' ujar dokter spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM, Dono Antono SpPD-KKV, pada acara simposium Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) FORUM di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Kamis (14/10).

Menurut dokter yang sudah beberapa kali bertugas sebagai dokter haji ini, persiapan fisik yang dapat dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci adalah dengan berolah raga. Itu dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  Sementara vaksinasi meningitis dan influenza juga harus dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. “Sebaiknya calon jamaah juga memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam,” kata Dono.

Dono mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko timbulnya penyakit pada jamaah haji Indonesia. Faktor tersebut di antaranya perjalanan ibadah haji yang melelahkan, perbedaan iklim yang besar, lingkungan berdesak-desak, dan banyaknya jamaah di Tanah Suci.

Sebaiknya, imbuh Dono, untuk jamaah haji yang berisiko tinggi juga melakukan vaksinasi influenza. Pasalnya, di Tanah Suci tidak ada yang tidak mengalami flu, kecuali onta. “Vaksinasi penting untuk kekebalan tubuh sehingga menekan angka kematian jamaah,” paparnya.

Hal senada juga disampaikan dokter dari Divis Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI-RSCM, Iris Rengganis. Menurut Iris, pemberian vaksin influenza selain meningitis sangat penting karena influenza dapat menyebar secara luas dan bisa menyebabkan kematian. “Di Malaysia, vaksinasi influenza bahkan diwajibkan,” kata Iris.

Selama menjalankan ibadah haji, sambung Iris, para jamaah bisa melakukan hal preventif dari penyakit. Jamaah haji perlu pakaian yang tebal, membawa obat pribadi di tas kecil, dan memakai masker agar tidak tertular penyakit saluran nafas. “Jangan lupa untuk istirahat, minum obat plus vitamin, banyak minum, dan hindari makanan pedas untuk mencegah penyakit diare,” jelasnya.

Tips bagi jamaah yang ingin keluar penginapan di siang hari, jelas Iris, yakni jangan terkena sinar matahari langsung. Oleh karena itu, harus menggunakan pelembab kulit dan menggunakan kacamata . “Karena meski dingin, debu sangat banyak,” kata Iris.

Sementara itu, bagi jamaah yang menderita penyakit kronik, papar Iris, harus terbuka kepada dokter dan melaporkan riwayat penyakitnya, selalu dekat dengan dokter, dan membawa obat wajib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement