REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—PT Garuda Indonesia kembali dipercaya sebagai sarana angkutan resmi jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci pada musim haji 2010/1431 H. Mengaca pada kasus keterlambatan kepulangan jemaah haji pada musim lalu, Garuda diminta agar tidak kembali mengulanginya. Kementerian Agama (Kemanag) meminta maskapai pelat merah itu agar memperbaiki pelayanan hajinya.
“Mudah-mudahan perjalanan haji musim ini berjalan lancar dan aman. Kami berharap Garuda tidak mengulangi masalah keterlambatan pemulangan jemaah pada tahun lalu. Seperti kontrak kerjasama lainnya, kami akan memberikan sanksi kepada Garuda, jika menyalahi kontrak,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Slamet Riyanto kepada wartawan seusai penandatanganan kontrak pengangkutan haji di Kantor Kemanag, Jakarta, Selasa (24/8).
Seperti diketahui, kelancaran pemulangan jamaah haji pada tahun lalu tidak berjalan mulus. Banyak jemaah haji Indonesia yang harus menunggu lebih dari dua jam dari jadwal pemulangan. Untuk itu, Garuda diminta bisa mengatasi masalah pemulangan jemaah ini.
Menanggapi kritikan pedas Kemanag atas kasus pemulangan jemaah haji tahun lalu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan pihaknya akan mengupayakan hal yang terbaik. Namun, ia mengungkapkan banyak faktor yang menyebabkan kurang mulusnya pemulangan jemaah haji ke Tanah Air.
“Kadang -kadang itu ada beberapa hal yang di luar kendali kita. Saat pemulangan, banyak sekali pesawat milik maskapai seluruh dunia, itu berakibat domino. Apalagi ini kan kita ibarat sowan ke negara orang lain. Jadi, kita tidak bisa mengatur segala sesuatunya sendiri,” jelas Emir.