REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama Atria Tour, Zainal Abidin, menganggap keputusan yang diambil Asisoasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) selaku induk dari penyelenggara haji dengan mengancam untuk tidak memberangkatkan jamaah haji khusus tahun ini, merupakan keputusan yang tidak rasional dan sangat bertentangan dengan kebijakan publik. "Saya menganggap keputusan itu sepihak dan sangat tidak rasional," tegas Zainal kepada Republika, Senin (21/6) di Jakarta.
Ia menyatakan, pihak Atria akan tetap memberangkatkan jamaahnya, kendati induk organisasinya telah mengeluarkan keputusan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji sementara waktu."Karena tidak rasional, maka saya tetap akan memberangkatkan jamaah, sebagai bentuk komitmen kami dalam memberikan jamaah haji," ujarnya.
Zainal mengatakan, bahwa masalah kuota haji tentunya sudah diperhitungkan oleh pemerintah dengan saksama. "Jika kita meminta lagi, sementara hal itu memotong jatah haji reguler, kita sendiri bisa dianggap tidak bijak," ungkapnya.
Namun demikian, Zainal meminta pemerintah agar tidak menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk jamaah haji khusus menjelang keberangkatan. "Jangan waktunya pada saat injury time. Kita berharap, penetapan dan perkiraan harga bisa dilakukan di awal-awal tahun, sehingga memudahkan penyelenggara haji khusus untuk mempersiapkan segala sesuatunya," jelasnya.