Jumat 14 Jul 2017 20:21 WIB

Rumah Zakat Ajak Pemuda Desa Berwirausaha

Relawan Rumah Zakat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada remaja di Desa Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Foto: Dok Rumah Zakat
Relawan Rumah Zakat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada remaja di Desa Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Setelah lulus sekolah, anak-anak muda di desa seringkali merantau ke kota besar. Tujuannya tak lain untuk mencari kerja.

Beberapa tokoh masyarakat di Desa Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, resah melihat fenomena tersebut. Begitu juga salah satu tokoh pemuda setempat, Muhammad Yasin. Dia berpikir, apabila semua pemuda merantau ke kota, lalu siapa yang akan membangun desa. "Mungkin salah satu solusinya adalah harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” ujar Yasin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (14/7).

Rumah Zakat menangkap dan mengapresiasi masukan tersebut. Rumah Zakat pun berinisiatif mengadakan sarasehan berupa motivasi untuk berwirausaha kepada para pemuda di desa itu. Relawan Rumah Zakat memberikan motivasi dan inspirasi kepada  para calon penerima manfaat. Mereka adalah anggota aktif Karang Taruna.

Pada Ahad, (18/6) relawan Rumah Zakat mengadakan praktik kewirausahaan bersama mereka. Para peserta dan relawan  berbelanja barang yang dibutuhkan. Praktik digelar di kediaman Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Ngancar, Teguh Supriyanto.

Bahan yang digunakan dalam praktik kali ini adalah berbahan dasar buah-buahan. Berawal dari pemanfaatan pisang, akhirnya divariasikan dengan berbagai buah lainnya. Es buah lumur coklat, demikian kreasi yang akan dibuat remaja putri. Satu per satu, buah dikupas dan dipotong kecil-kecil, lalu disusun berselang-seling dalam sebuah tusuk sate. Kemudian dimasukkan ke dalam lemari pembeku dan selanjutnya dilumuri cokelat dan berbagai hiasan seperti meses dan lainnya. Proses pembuatan berlangsung selama dua hari.

Selain diajarkan membuat produk sendiri, relawan Rumah Zakat juga memberikan pengarahan untuk menentukan harga jual.  Salah seorang petani ulet dan penjual kayu, Mulyadi, mengapresiasi rintisan usaha tersebut. "Kegiatan yang diadakan oleh relawan Rumah Zakat tersebut sangat bagus. Biarkan anak-anak merasakan sulitnya mencari uang, tidak hanya sekadar meminta saja," ujarnya.

Setelah membuat es buah lumur cokelat, malam harinya es tersebut dibawa ke area masjid untuk dijual. Target pembelinya adalah warga yang sudah melakukan shalat berjamaah. Kegiatan tersebut dilakukan setiap malam hingga dagangan yang dibawa habis.

Dengan adanya kegiatan seperti praktik kewirausahaan ini, diharapkan anak-anak muda desa tidak lagi merantau ke kota. Rumah Zakat berharap mereka mau memajukan ekonomi desanya dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement