Jumat 06 May 2016 19:34 WIB

Pesan Jokowi kepada Santri Saat Rayakan Isra Mi'raj

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Achmad Syalaby
Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas peningkatan pelayanan publik di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas peningkatan pelayanan publik di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta para santri menjadikan hari peringatan  Isra Miraj sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas demi memenangkan persaingan, khususnya dalam menghadai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). 

"Sekarang yang namanya persaingan itu bukan lagi individu dengan individu, kota dengan kota, tapi negara dengan negara," kata Presiden saat menghadiri peringatan Isra Miraj di ‎Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5) malam. 

Presiden berpesan kepada para santri untuk bersungguh-sungguh dalam menghadapi persaingan. Kalau mau berdagang, kata Jokowi, maka berdaganglah dengan sungguh-sungguh. Kalau jadi nelayan, jadilah nelayan yang  profesional. 

"Geluti profesi itu dengan sungguh-sungguh tanpa ada keterpaksaan, sehingga bekerja itu dengan iklas dan tenang," ujarnya.  Jokowi lantas menceritakan  kiat-kiatnya sewaktu muda dalam memenangkan persaingan. Dahulu, kisah Jokowi, karena dia tidak memiliki modal berlebih, maka ia harus bekerja dan belajar lebih keras. 

"Kalau teman saya belajar dua jam, saya belajar empat jam, karena saya tidak punya modal apa-apa, yang harus kita maksimalkan ya diri kita sendiri," ucapnya. 

Jokowi yakin para santri bisa meningkatkan kualitas dirinya. Dia juga optimistis para santi akan menjadi aset bangsa dan bisa membawa Indonesia memenangkan persaingan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement