Senin 24 Nov 2025 14:30 WIB

Sejarah Kopi, Ditemukan Orang Arab Hingga Melahirkan Kedai Penny University di Eropa

Sufi di Yaman minum kopi dengan alasan yang sama seperti kita hari ini.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023). Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023). Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di balik 1,6 miliar cangkir kopi yang diteguk manusia setiap hari, tersimpan kisah panjang tentang bagaimana minuman favorit di dunia ini pertama kali ditemukan. Berawal dari seorang penggembala Arab bernama Khalid yang heran melihat kambing-kambingnya menjadi lincah setelah memakan buah tertentu di lereng Ethiopia, penemuan sederhana itu kemudian melahirkan sebuah revolusi: lahirnya al-qahwa, minuman yang kelak menyebar dari majelis para sufi di Yaman hingga menjangkau kedai-kedai kopi pertama di Eropa.

Sekitar 1,6 miliar cangkir kopi yang dikonsumsi di seluruh dunia setiap hari itu cukup untuk mengisi hampir tiga ratus kolam renang untuk Olimpiade setiap harinya. Kopi adalah industri global dan merupakan produk komoditas terbesar kedua, hanya minyak yang mengalahkan kopi.

Baca Juga

"Kopi adalah emas bagi orang biasa, dan seperti emas, ia memberikan perasaan mewah dan mulia kepada setiap orang," kata Syekh Abd-al-Kadir yang menulis manuskrip sejarah kopi tertua yang diketahui pada tahun 1588.

Lebih dari 1200 tahun yang lalu, orang-orang yang bekerja keras berjuang untuk tetap terjaga tanpa stimulan (zat penyemangat) ini (kopi). Hingga suatu ketika orang Arab bernama Khalid menemukan zat sederhana yang mengubah hidup manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement