REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pemukim Israel di Danau Tiberias yang diduduki, membunyikan alarm peringatan atas meningkatnya kemunculan ular yang telah membuat banyak keluarga ketakutan dan putus asa mencari bantuan, lapor surat kabar 'Israel', Maariv.
Menurut berbagai laporan, ular telah muncul hampir setiap hari di dalam apartemen, tangga, dan halaman selama sebulan terakhir. Kemunculan ular tersebut memicu kekhawatiran akan adanya sarang di bawah bangunan tempat tinggal.
“Kami seperti hidup dalam film horor,” kata seorang pemukim. “Anak saya bangun untuk minum air dan menemukan seekor ular di kandang anjing. Saya pergi ke dapur dan menemukan ular lain. Ini sudah menjadi rutinitas, tak ada hari tanpa ular,"tambah dia.
Pemukim Yahudi lainnya menceritakan pengalaman serupa.“Anak saya menemukan seekor ular kecil di ruang tamu kemarin, mungkin baru lahir. Setiap hari kami melihat ular di tangga atau di dekat gedung. Kami bahkan takut untuk masuk ke dalam.”
Para pemukim mengatakan, meski pemerintah kota sebelumnya telah mengirimkan penangkap ular, situasinya justru semakin memburuk. “Ular-ular itu terus keluar dari tanah, dan tidak ada yang memeriksa sumbernya atau melakukan pembasmian total,” kata seorang pemukim yang frustrasi. “Kelalaian ini membahayakan nyawa.”
Para pejabat kota telah mengakui adanya keluhan para pemukim tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa seorang penangkap ular kembali dipanggil untuk memeriksa area setempat dan menilai apakah perawatan yang ditargetkan dapat menghilangkan tempat perkembangbiakan. Namun, warga mengklaim bahwa tindakan tersebut hanya terbatas pada area publik, bukan di dalam atau di sekitar gedung itu sendiri.




