REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), pada hari Rabu menyiarkan sebuah video yang mengungkap taktik untuk mengelabui tentara pendudukan Israel selama proses pengambilan jenazah para tahanan yang tewas di Jalur Gaza.
Adegan-adegan yang berjudul "Ini Adalah Adegan yang Sebenarnya" itu menampilkan taktik-taktik penipuan yang digunakan pejuang Al-Qassam untuk mencegah Israel mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang lokasi jenazah-jenazah tersebut.
Al-Qassam menunjukkan tentara Israel mengawasi penggalian jenazah korban tewasnya melalui pesawat tak berawak, kemudian menambahkan lokasi-lokasi tersebut ke dalam daftar targetnya sebelum menyerang mereka dalam gelombang pemboman setelah gencatan senjata.
Brigade tersebut menyatakan dalam rangka penipuan keamanan, mereka menggunakan sejumlah taktik penipuan selama proses penggalian jenazah untuk menyesatkan musuh dan mencegahnya mendapatkan informasi yang sebenarnya.
Mereka juga mengatakan rekaman yang disiarkan oleh tentara pendudukan beberapa hari yang lalu tentang proses pengangkatan salah satu jenazah adalah operasi pengalihan perhatian yang dilakukan oleh keamanan perlawanan dan berhasil menipu musuh, yang kemudian mencoba memanfaatkannya untuk mencemarkan nama baik perlawanan.
Al-Qassam mengakhiri video tersebut dengan mengatakan, "Etika perlawanan dan ajaran agama kita yang benar dalam memperlakukan tawanan dan jenazah korban tewas tidak dapat dipahami oleh pikiran para Nazi dan penghisap darah," dikutip dari Aljazeera, Kamis (6/11/2025).
Pada Rabu malam, Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menyerahkan jenazah salah satu tawanan Israel kepada Komite Palang Merah Internasional, setelah jenazah tersebut ditemukan di lingkungan Al-Shuja'iyya (timur kota Gaza).
Pada Ahad lalu, Hamas telah menyerahkan jenazah tiga tawanan Israel kepada Palang Merah, termasuk Kolonel Asaf Hamami, perwira tertinggi yang ditangkap oleh Batalyon Al-Qassam selama serangan "Badai Al-Aqsa" pada 7 Oktober 2023.
Sejak dimulainya gencatan senjata dan pertukaran tawanan pada 10 Oktober lalu, Hamas telah membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup dan jenazah 22 dari 28 tawanan, sementara Israel sebelumnya mengklaim bahwa salah satu jenazah yang diterima tidak cocok dengan tawanan mereka.




