Rabu 22 Oct 2025 23:33 WIB

Mengapa Trump Terlihat Begitu Ngotot Pertahankan Gencatan Senjata Gaza? Ini Kata Pengamat

Trump kecewa dengan sikap Netanyahu yang memanipulasi.

Warga menyambut tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel saat tiba di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Israel membebaskan 1.966 warga Palestina yang menjadi tahanan. Warga Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Hamas. Sebaliknya Hamas juga membebaskan tahanan Israel.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga menyambut tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel saat tiba di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (13/10/2025). Israel membebaskan 1.966 warga Palestina yang menjadi tahanan. Warga Palestina dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Hamas. Sebaliknya Hamas juga membebaskan tahanan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Amerika Serikat tampaknya bertekad untuk terus melanjutkan implementasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun Israel berusaha untuk mengganggunya dengan berbagai cara, namun hal ini akan membuat faksi-faksi Palestina dihadapkan pada tantangan tahap kedua, yang meliputi pelucutan senjata, kata para analis.

Wakil Presiden AS JD Vance, Jared Kushner, dan utusan AS Steven Witkoff tiba di Tel Aviv pada Selasa (21/10/2025) dan mendiskusikan transisi ke fase kedua dari perjanjian tersebut.

Baca Juga

Saat berada di Tel Aviv, De Vance mengatakan implementasi rencana Donald Trump berjalan lebih baik dari yang diharapkan, dan bahwa beberapa kekerasan tidak berarti kesepakatan itu runtuh. Witkoff mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan Israel dan PBB untuk mendapatkan bantuan.

Pada saat yang sama, Wall Street Journal mengutip para pejabat yang mengatakan utusan Trump mengirimkan pesan yang kuat kepada Benjamin Netanyahu bahwa dia harus menghindari eskalasi.

Trump mengeklaim para sekutu telah mengatakan kepadanya bahwa mereka akan menyambut pasukan besar ke Jalur Gaza dan mengancam Hamas jika melanggar perjanjian.

Dia menekankan bahwa waktunya belum matang untuk intervensi yang kuat dan bahwa Hamas akan menghadapi akhir yang cepat, kejam, dan brutal jika tidak melakukan hal yang benar.

Sementara itu, pemimpin Hamas Khalil al-Haya mengatakan pernyataan para mediator dan Trump menjamin penghentian perang dan menekankan komitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata dan apa yang telah disepakati dengan faksi-faksi Palestina.

Menurut ahli strategi Partai Republik, Adolfo Franco, kunjungan para pejabat AS berarti perjanjian ini terlalu besar untuk runtuh, karena berbeda dengan perjanjian sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement