REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Media-media Israel membahas kontroversi akibat pernyataan-pernyataan para tahanan Palestina yang baru-baru ini dibebaskan sebagai bagian kesepakatan pertukaran tahanan.
Perdebatan yang terjadi di antara para wartawan dan analis seputar sifat liputan Israel dan konsep "penghasutan" timbal-balik di antara kedua belah pihak.
Dikutip Aljazeera, Senin (20/10/2025), penulis dan presenter Amnon Levy membongkar standar ganda dalam wacana Israel.
Dia menyebut tidak adil menuduh Palestina melakukan penghasutan terhadap Israel sebelum Israel menghentikan penghasutan internalnya terhadap Palestina.
Dia menyatakan para politisi dan wartawan Israel membenarkan kekerasan dan menyerukan pengusiran penduduk Gaza dan hak-hak mereka.

Levy berpendapat bahwa memerangi hasutan adalah "ide yang baik," tetapi harus dimulai dari dalam Israel, di mana beberapa profesional media dan anggota Knesset menghasut pembunuhan warga Palestina.
Sementara tokoh-tokoh yang terlibat dalam kejahatan terhadap mereka ditampilkan sebagai "orang suci" di mata kaum nasionalis-religius.
Dalam konteks yang sama, analis politik Channel 13, Gil Tamari, membahas insiden yang menimpa aktivis lingkungan Greta Thunberg.