Ahad 19 Oct 2025 15:46 WIB

Tutup STQH Nasional 2025, Kemenag Ajak Umat Amalkan dan Hayati Alquran Setiap Hari

Sulawesi Tenggara dinilai telah sukses menyelenggarakan STQH Nasional.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Peserta (Qari) Arju Najla Karima dari Provinsi Jawa Barat membacakan ayat suci Al Quran pada babak penyisihan lomba cabang Tafsir Bahasa Arab di Aula Pancasila BPMP Sultra, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/10/2025). Sebanyak 38 Qari dari 38 Provinsi memperebutkan tiket final pada cabang lomba hafalan Al Quran 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara.
Foto: ANTARA FOTO
Peserta (Qari) Arju Najla Karima dari Provinsi Jawa Barat membacakan ayat suci Al Quran pada babak penyisihan lomba cabang Tafsir Bahasa Arab di Aula Pancasila BPMP Sultra, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/10/2025). Sebanyak 38 Qari dari 38 Provinsi memperebutkan tiket final pada cabang lomba hafalan Al Quran 30 Juz dan Tafsir Bahasa Arab STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID,  KENDARI — Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 resmi ditutup di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/10/2025). Penutupan ini menandai berakhirnya ajang yang selama lebih dari sepekan menjadi panggung syiar Al-Qur’an dan hadits di tingkat nasional.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan STQH Nasional. Ia juga mengajak masyarakat Sulawesi Tenggara untuk terus mengamalkan dan menghayati nilai-nilai Alqur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

“Penyelenggaraan STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara ini sungguh luar biasa, bahkan disebut yang terbaik oleh Sekretaris LPTQ Nasional,” ujar Abu dalam siaran pers yang diterima pada Ahad (19/10/2025).

Menurut dia, keberhasilan penyelenggaraan STQH tidak hanya terlihat dari kemeriahan acara dan antusiasme peserta, tetapi juga dari semangat masyarakat Sulawesi Tenggara yang begitu tinggi dalam menyambut kegiatan ini.

“Syiar Alquran dan hadits semoga tidak hanya dilakukan saat musabaqah seperti ini. Setiap hari, setiap saat, mari kita terus membaca, mengamalkan, dan menghayati isi Alquran,” ucap dia.

photo
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Prof Abu Rokhmad - (kemenag)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement