REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gerakan syiar Alquran kembali menggema di bumi Minangkabau hingga Riau. Ustadz Naja Hudia Al Hafidz, pendiri Naja Quran Center (NQC) bersama Direktur Naja Quran Center Baharuddin Salim memimpin Safari Dakwah Oktober 2025 di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Riau pada 5-13 Oktober 2025.
Rangkaian safari itu menjadi bagian dari misi “Gerakan Nasional Cinta Alquran” yang digagas oleh NQJ untuk menanamkan semangat tahsin, tadabbur, dan pengamalan Alquran di kalangan pelajar, pendidik, serta masyarakat luas. Perjalanan dakwah dimulai Ustadz Naja di Kota Padang pada Ahad (5/10/2025).
Dia disambut hangat oleh para pengajar dan santri. Keesokan harinya, Ustadz Naja mengisi tiga sesi kajian di Pondok Pesantren Thawalib Padang Panjang dan Masjid Nurul Huda Bukittinggi. Dia menekankan pentingnya generasi muda yang berilmu, beradab, dan beriman kuat kepada Alquran.
Pada Selasa (7/10/2025), semangat qurani ditularkan kepada ratusan siswa di SD IT dan SMP IT Mutiara Hati, Payakumbuh. Setelah itu, perjalanan syair berlanjut menuju Pekanbaru.
Momentum penting terjadi pada Rabu (8/10/2025), ketika Ustadz Naja hadir dalam Majelis Subuh bersama Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS). Keduanya merupakan dai Alquran yang sama-sama menggerakkan dakwah berbasis ilmu dan adab. Perjalanan terus berlanjut sampai Kampar dan Pekanbaru pada Ahad (12/10/2025).
Dalam setiap kunjungan, Ustadz Naja berpesan, gerakan dakwah harus mengakar di pendidikan dan menyentuh hati umat, bukan sekadar di mimbar. "Syiar Alquran bukan hanya dibaca, tapi harus dihidupkan di sekolah, di rumah, dan di hati masyarakat. Itulah misi Naja Quran Center," ucap Ustadz Naja dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/10/2025).