REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebanyak 11 jenazah di bawah puing reruntuhan mushala Al Khoziny, Buduran, Kabupten Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dievakuasi tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR). Hasil kegiatan pada hari Senin (6/10) mulai pukul 00.00 WIB hingga 18.15 WIB itu menambah deretan korban meninggal dunia menjadi 60 orang.
Atas penambahan tersebut, jumlah korban yang masih dalam pencarian kini menjadi tiga orang. Jumlah ini adalah data perkiraan sementara berdasarkan daftar absensi yang dikeluarkan oleh pihak pondok pesantren.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Selain penemuan jasad dalam bentuk utuh, tim SAR gabungan juga telah mengevakuasi lima potongan anggota tubuh. Seluruh temuan itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, untuk identifikasi.
Sementara itu, korban yang dirawat menjadi empat orang setelah diperbolehkan kembali ke rumah. Kemudian yang masih dirawat ada sebanyak 99 orang dan satu lainnya tidak memerlukan perawatan.
Hingga siaran pers ini diturunkan, tim SAR gabungan terus mengupayakan pencarian di sektor A1 dan A2, yang mana di lokasi tersebut masih terdapat tumpukan beton yang runtuh menimpa bangunan lama. Proses pembersihan puing dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan gedung yang ada di sebelahnya.
 
                     
                    




 
      
      